SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah Kabupaten Pati mendukung serta mengapresiasi kegiatan Perluasan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementrian bermitra dengan Komisi IV DPR RI.
Gemarikan dimaksudkan untuk menurunkan kasus stunting, yakni terkendalanya pola tumbuh kembang anak yang berimplikasi pada fisik maupun mental bayi. Maka, Pemkab Pati memprioritaskan penanganan stunting dengan lokus pencegahan dan penanganan.
Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin mengatakan angka konsumsi ikan (AKI) yang tertinggi di Jateng. Terlebih dengan sumber daya alam dengan benang laut cukup luas, maka produk perikanan juga mendukung untuk program Gemarikan.
“Pada tahun 2019 AKI di Pati mencapai 41,16 kg/perkapita dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 42,76 kg/perkapita,” ujar Arifin saat kegiatan Perluasan Gemarikan di Dinas Kelautan dan Perikanan, Selasa (4/5/2021).
Hasil ikan tangkap dan tambak ikan di Kabupaten Pati, menurutnya pada Tahun 2020 mencapai 91 ribu ton dengan nilai Rp 1,2 Triliyun. Dengan rincian ikan hasil tangkap sebanyak 58 ribu ton dan hasil ikan tambak sebesar 33 ribu ton.
Pihaknya mengklaim tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Pati berhasil menekan angka stunting hingga 4,8 persen. Keberhasilan itu merupakan bentuk dukungan semua pihak dalam menangani stunting secara konvergensi.
“Penanganan pencegahan dan penanggulangan telah dianggarkan melalui Dana Desa (DD) serta dimasukkan dalam APBDes,” jelas Safin.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Pati memperoleh 500 paket bantuan dalam program Gemarikan tersebut. Dan penerima bantuan ini dari dua desa, yakni Desa Beketel dan Desa Sukolilo.