SAMIN-NEWS.com, PATI – Kasi Manajemen Pengelolaan Sampah & B3 pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ragil Nurwahyudi mengatakan bank sampah yang dikelola oleh dinasnya itu berjumlah 180 unit. Akan tetapi dari sejumlah itu yang aktif hanya separuhnya.
“Dari 180an bank sampah kurang lebih yang aktif menyetorkan sampah ke bank sampah induk sekitar 50 persen,” ujar Ragil kepada Samin News, Senin (10/5/2021) kemarin.
Artinya secara keseluruhan itu hanya 80an bank sampah unit yang menyetorkan ke bank sampah induk (BSI). Pihaknya mengaku ketidakaktifan bank sampah unit tersebut disebabkan beberapa faktor.
Faktor pertama yang tak dipungkiri adalah lantaran pandemi. Bank sampah unit di sekolah misalnya akibat instansi sekolah itu tidak ada kegiatan belajar mengajar menyebabkan perolehan sampah juga berpengaruh.
“Bank sampah sekolah saat ini sedikit yang setor karena masa pandemi. Kemudian bank sampah ada yang ganti kepengurusan juga,” jelasnya.
Pihaknya berharap bank sampah unit (BSU) semakin banyak tersebar, baik di desa maupun di sekolahan. Dengan begitu, semakin banyak bank unit tersebar maka bisa meyetorkan sampahnya di bank sampah induk.
“Alhamdulillah Bank sampah induk sudah ada peningkatan kinerjanya.. Hampir setiap minggu bisa menyetorkan ke pabrik untuk diolah lagi seperti kertas, kardus, plastik, atom dll,” tuturnya.
Lanjutnya beberapa waktu lalu bank sampah induk menerima kunjungan study dari DLH Kabupaten Blora. Mereka belajar terkait dengan manajemen pengelolaan sampah serta pengolahannya.