Elon Musk, Sang Pendongeng Agung Abad ini

SECARA harfiah sebenarnya masyarakat Indonesia bukanlah bangsa yang asing dengan apa yang disebut pendongeng. Berbagai tradisi cerita tutur pun tentu begitu mendominasi timeline sejarah Indonesia yang sedikit kabur.

Meskipun begitu, di era yang semua serba digital seperti sekarang ini, nyatanya masyarakat Indonesia masih juga terbuai dengan satu nama pendongeng yang begitu mahsyur belakangan ini.

Ialah Elon Musk, pria kelahiran Afrika Selatan yang berhasil menerobos sekat pembatas dan sangat berdampak pada global.

Musk memanglah pendongeng yang ulung, ia selalu menyajikan dongeng mengenai masa depan yang ia baurkan dengan teknologi teranyar yang selalu membuat mata berbinar.

Tentu menjadi sebuah kewajaran apabila Musk memiliki ratusan juta penggemar yang tersebar di empat penjuru mata angin. Lebih hebat lagi, sebagian penggemar tersebut rela merogoh kocek dalam-dalam untuk mewujudkan apa yang didongengkan Musk.

Setelah menggemparkan dunia dengan SpaceX dan Tesla, belakangan ia kembali menghebohkan dunia dengan dongeng-dongengnya mengenai mata uang kripto. Melalui cuitan di twitter-nya mulai pertengahan 2020, Musk mendongeng tentang bitcoin dan dogecoin.

Uang kripto pada 2017 anjlok 80 persen dari level tertinggi kemudian landai nyaris tidak bergerak. Sejak November 2020 hingga pertengahan April 2021 untuk bitcoin melonjak 460 persen dan dogecoin meroket super cepat mirip roket Falcon Heavy, sebanyak 277 kali.

Entah wangsitnya menguap atau mendapat wangsit jenis baru, Musk meneruskan dongengnya tentang uang kripto. Kamis 13 Maret 2021, Musk mendongeng bahwa bitcoin tidak bisa untuk membayar transaksi pembelian Tesla.

Hanya dalam waktu dua jam, kapitalisasi uang kripto global susut sekitar Rp 5.183 triliun. Sekarang coba bandingkan dengan uang republik ini, belanja APBN 2021 dianggarkan sebesar 2.750 triliun rupiah, atau setengah dari susutnya uang kripto karena dongengan Musk.

Ngeri bukan? Lantas mengapa banyak orang rela membiayai dongengan Musk? Mengapa dongengan Musk berpengaruh signifikan pada ekonomi digital? Jawabannya sederhana, yakni reputasi. Apapun pendapat orang, Elon Musk memiliki reputasi memikat. Ia bisa memerankan tiga lakon sekaligus, creator (penggasas), innovator (pencipta) dan marketer (penjual).

Kalau seperti itu, lantas apakah salah jika kita mendengar dan membiayai segala dongeng Musk? Jawabannya ada pada diri kita masing-masing.

Previous post Matangkan Kerjasama, Pemkab Blora Gelar Rapat Koordinasi dengan Citylink
Next post Metode PJBS Untuk Anak Disgrafia

Tinggalkan Balasan

Social profiles