SAMIN-NEWS.com PATI – Puskesmas II Winong juga menutup sementara layanannya untuk warga, menyusul lokasi fasilitas kesehatan tersebut harus dilakukan sterilisasi sejak Sabtu (5/Juni) 2021 lalu. Hal tersebut sebagaimana pernah dilakukan oleh Puskesmas Gembong dan Wedarijaksa I beberapa waktu lalu, dan Puskesmas Wedarijaksa I Senin (7/Juni) hari ini sudah membuka kembali layanannya.
Kendati layanan kepada warga ditutup untuk sementara waktu, hal itu bukan berarti warga mengalami kesulitan saat harus membutuhkan pelayanan kesehatan . Sebab, hal tesebut masih bisa dipenuhi oleh jajaran personel tenaga kesehatan (nakses) di lokasi terdekat, di antaramnya adalah di Puskesmas Winong I.
Camat Winong, Sunaryo, ketika ditanya berkait hal tesebut menegaskan, penutupan sementara layanan kesehatan untuk masyarakat di Puskesmas Winong II sebenarnya sudah berlangsung sejak Santu (5 Juli). Dengan demikian, hal tersebut akan berakhir pada hari ini, dan Selasa (8/Juni) besok, sudah buka kembali seperti sedia kala.
Dengan demikian, selama ditutupnya pelayanan, sama sekali tidak mengganggu kepentingan masyarakat, karena selain masih bisa dilayani di Puskesmas Winong I juga di beberapa puskesmas terdekat di sekitarnya. ”Selain di Puskesmas Tambakromo juga di Puskesmas Gabus I, karena untuk Puskesmas Gabus II lokasinya di Desa Karaban, sehingga jaraknya sedikit lebih jauh dari wilayah Kecamatan Winong,” ujarnya.
Terlepas dari hal itu, lanjutnya, untuk pelaksanaan sterilisasi di lingkungan Puskesmas tersebut memang harus dilakukan. Tujuannya tak lain, agar pusat pelayanan kesehatan masyarakat ini terbebas dari penyebaran Covid-19, sehingga hal itu juga bisa mengancam kondisi warga yang harus mendapat pelayanan kesehatan di tempat itu.
Sebab, sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Winong II belakangan ada yang positif terpapar Covid-19 ada 9 orang. Masing-masing bidan 3 orang, perawat 3 orang, dan yang lainnya ada bagian tata usaha (1), promotor (1), serta promkes (1), akan upaya lain yang sudah dilakukan adalah melakukan tracking bagu warga yang mempunyai kontak dekat dengan mereka.
Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau dan mengingatkan kepada para kepala desa di wilayahnya, agar segera bergerak. Apalagi, jika tidak mengedukasi kepada warga mengingat kondisinya sudah mulai banyak yang terpapar, termasuk menutup pelayanannya karena sudah ada nakes yang terpapar Covid-19.
Berkait hal tersebut, maka upaya mengedukasi warga seperti pentingnya memakai masker dan jangan membentuk kerumuman, serta mematuhi protokol kesehatan lainnya harus terus digencarkan. ”Hal itu bisa dilakukan melalui mushala dan masjid-masjid di setiap desa melalui fasilitas pengeras suara yang ada,” imbuhnya.