SAMIN-NEWS.com, PATI – Direktur RSUD RAA Soewondo Pati, Edy Siswanto mengatakan tenaga kesehatan (nakes) sekarang ini cukup banyak yang terpapar konfirmasi Covid-19. Tentu imbas kekurangan nakes ini adalah memaksimalkan tenaga yang ada.
“Penyediaan nakes sebenarnya kita ngap-ngapan, jadi istilahnya kita memanfaatkan tenaga nakes yang ada. Sebetulnya problem rumah sakit semua sama terkait kekurangan nakes. Ruangannya ada sebenarnya,” kata Edy kepada Samin News, Kamis (17/6/2021).
Pihaknya menyatakan kondisi kekurangan nakes itu dialami oleh seluruh rumah sakit, bukan hanya di RAA Soewondo. Misalnya di RS Fastabiq sudah merenovasi ruang, tapi tidak bisa membuka karena kendalanya ada di tenaga kesehatan (nakes).
“Nakes RSUD Soewondo karena ada terpapar, jadi itu ya nunggu selesai isolasi kita manfaatkan untuk membuka itu (ruang),” paparnya.
Ke depannya, Edy menegaskan selanjutnya rumah sakit butuh support relawan. Nantinya untuk membantu merawat pasien Covid-19 di masing-masing rumah sakit di Kabupaten Pati. Mengenai kebutuhan nakes, pihaknya telah mengkomunikasi dengan gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Soewondo, Senin (15/6).
“Dan alhamdulillah kemarin ketemu pak Ganjar ke sini akan difasilitasi oleh Dinas Kesehatan provinsi Jawa Tengah,” ujar Edy.
Sehingga, tenaga kesehatan di rumah sakit pada umumnya dan Soewondo khususnya mendapatkan tenaga lebih banyak lagi. Misalnya perawat dokter yang akan didropping seperti di Kudus.
“Yang kita butuhkan itu 4 dokter umum, 2 dokter spesialis, 80 perawat, 2 sopir, 2 untuk pemulasaraan jenazah dan 1 untuk komputer,” terangnya.
Edy menyebut kebutuhan nakes cukup banyak, bahkan dalam kondisi normal sekali pun. “Asumsinya misal nakes RSUD meski tidak terpapar namun tetap belum juga mencukupi kebutuhan. Hanya mencukupi (tambahan) 22 ruang itu,” pungkasnya.