SAMIN-NEWS.com, PATI – Dalam kehidupan ini ada tiga hal yang oleh manusia tidak berhak tahu, yaitu soal jodoh, rezeki, dan mati, karena hal itu merupakan kekuasaan dan kebesaran-Nya. Sedangkan yang disebut terakhir, bahwa kematian demi kematian yang jenazahnya harus dimakamkan standar protokol Covid-19 seperti sekarang ini, siapa pun tidak tahu kapan berakhirnya.
Oleh Koordinator Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Khayun Fulanun disebutkan, bahwa itu adalah hal gaib yang tentu tak bisa diramal atau diprediksi. Dengan demikian, manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya hanya sekedar menerima dan menjalani, mengingat sudah diwajibkan serta diberi kesempatan untuk berikhtiar.
Karena itu, paparnya, dia bersama-sama seluruh tim berulang-ulang memohon agar warga Pati yang meninggal dan jenazahnya harus dimakamkan standar protokol Covid-19, tapi sampai sekarang harapan tersebut belum dikabulkan. ”Atas kondisi itu, kami dengan penuh kesadaran harus tetap melaksanakan tugas pemakaman, dan hal tersebut sampai saat ini tetap dilaksanakan secara maksimal,”tandasnya.
Apalagi, lanjutnya, tugas tersebut sudah dilaksanakan bersama tim satu tahun lebih sehingga melihat pemakaman jenazah yang tiap hari jumlahnya berubah-ubah, wajar jika berharap segera berkurang atau secepatnya berakhir. Jika sehari sebelumnya, Jumat (16/Juli) jenazah yang harus dimakamkan hanya berjumlah 11 tapi satu hari berikutnya atau Sabtu (17/Juli) kemarin tiba-tiba melonjak lagi mendekati angka 20.
Tepatnya sebanyak 18 jenazah, sehingga ada penambahan lagi sampai 7 jenazah yang sudah barang tentu jumlah tersebut tetap memunculkan keprihatinan bersama, karena rentang waktu masa pandemi Covid-19 sudah terlalu lama. Lebih dari satu tahun, dan dampaknya sudah menjungkir-balikkan kondisi kehidupan baik yang terdampak maupun sebaliknya.
Sebagai rincian jenazah yang dimakamkan pihaknya, untuk tim BPBD Pati 1 Sabtu (17/Juli) kemarin sebanyak (4 jenazah) juga sama dengan tim Pati 2 (utara) sebanyak (4 jenazah). ”Adapun Pati 3 terhitung paling banyak (6 jenazah), dan Pati 4 (4 jenazah) sehingga jumlah seluruhnya 18 jenazah, karena tidak ada tambahan pemakaman oleh tim dari desa,”imbuhnya.