MARI kita mulai dengan sebuah pertanyaan dan pengandaian terlebih dahulu. Jika di ICU ada menteri, pengusaha, dan pengangguran yang sedang kritis dan membutuhkan tabung oksigen, manakah kira-kira yang akan menjadi prioritas untuk mendapatkan oksigen?
Sebuah pertanyaan ironi tentang bagaimana hidup seseorang dianggap lebih berharga dari pada yang lainnya. Jika kita tarik pertanyaan tersebut pada konteks yang lebih besar, kebijakan yang diambil pemerintah memang tak selalu berpihak pada seluruh rakyat.
Sebab kepentingan rakyat memang begitu beragam. Pemerintah tentu tak dapat memenuhi semua keinginan tersebut, ia tentu perlu memilih kelompok mana yang perlu dilindungi dan diperhatikan.
Seperti biasa, jika ada yang diprioritaskan, tentu ada pula kelompok-kelompok tertentu yang akan terabaikan. Necropolitics adalah istilah yang dipilih Achille Mbembe, ilmuan asal Kamerun untuk menjelaskan fenomana semacam ini.
Menurutnya, necropolitics adalah kuasa untuk menentukan siapa yang dianggap penting dan tidak, siapa yang perlu diprioritaskan dan tidak. Dasarnya adalah kalkulasi untung rugi.
Di negara-negara Afrika Selatan, kebijakan lockdown sangat bias kepentingan kelas menengah.
Contohnya di Zimbabwe. Sebagian besar masyarakatnya bekerja di sektor informal dan pengangguran. Mereka tidak mungkin dibatasi aktivitasnya. Sebab mereka perlu makan.
Kebijakan kerja dari rumah hanya mungkin bagi mereka yang memiliki rumah dan penghasilan bulanan.
Karena itu, kebijakan lockdown di Zimbabwe adalah necropolitics. Pemerintah menghendaki keselamatan orang tertentu dengan mengorbankan sekelompok lainnya yang lebih lemah.
Hal semacam ini tentu bukan hanya terjadi di Zimbabwe, sebab di Indonesia sendiri berbagai kebijakan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 rasanya memang seringkali tidak pro terhadap masyarakat kelas bawah.
Jika memang situasi di Indonesia bisa kita kategorikan dengan sebagai Necropolitics, mungkin memang sudah saatnya kita membuka mata bahwa praktik ketidakadilan dan keberpihakan begitu tumbuh subur di negeri kita tercinta ini.