SAMIN-NEWS.com,PATI – Dinas Koperasi dan UMKM (Dinkopumkm) Pati mengatakan pelaku usaha atau umkm dituntut untuk berubah pola kerjanya. Semula misalnya belum menjangkau dunia pasar online, maka harus bisa berinovasi. Terlebih, saat ini adanya keterbatasan ruang gerak lantaran pandemi, tentu menjadi peluang.
Meski demikian, cukup banyak pelaku umkm di Kabupaten Pati yang belum menguasai pasar online ini. Di mana sekarang serba digital, semakin mempermudah melakukan aktivitas termasuk memasarkan usaha.
“Pelaku umkm di Pati terkait penerapan menjangkau pasar digital kalau mampu belum semuanya. Yang tidak terbiasa, ya harus belajar ya namanya digital,” ungkap Kepala Dinkopumkm Kabupaten Pati, Wahyu Setyawati.
Di sisi lain, pelaku umkm yang tidak terbiasa mengaplikasikan market digital akan mengalami kesulitan. Sebab, hal ini masih awam bagi mereka yang notabenenya belum atau mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya.
Di tengah pandemi Covid-19 ini, Wahyu meminta agar menyesuaikan dengan keadaan. Artinya, di tengah keterbatasan ruang gerak masyarakat, namun aktivitas market tetap jalan melalui perangkat digital. Dengan penyesuaian dan pembelajaran serta pelatihan, akan terbiasa yang menjadikan pelaku umkm mampu menyasar pasar online.
“Yang namanya mau sukses ya harus menyesuaikan, harus belajar lagi, mau repot. Dengan meningkatkan daya kreatifitas dan inovatif mau mempelajari hal-hal baru,” terangnya.
Dengan begitu, pelaku umkm belajar untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitasnya terhadap pasar digital. Di lain sisi pemerintah juga memperhatikan kondisi SDM tersebut, misalnya dengan sering mengadakan pelatihan, workshop atau pendampingan, baik mulai dari produksi hingga distribusi melalui digital.
Sehingga, baik dari dalam (pelaku) dan luar (pemerintah) sama-sama melaksanakan tugasnya masing-masing. Termasuk bantuan BPUM itu untuk mengembangkan usaha. Dan pada akhirnya, meski tetap terdampak pandemi, namun tidak begitu signifikan.