SAMIN-NEWS.com, PATI – Mengingat terbatasnya fasilitas pembersihan dan pengangkutan sampah di lingkungan Pasar Kayen, maka untuk sementara diberitahukan bahwa warga tidak lagi ikut membuang sampah di lingkungan tersebut. Sebab, lingkungan pasar hanya untuk membuang sampah yang tiap hari dihasilkan dari pasar saja sudah cukup banyak.
Karena itu, jajaran pihak pasar setempat maupun yang berkompten lainnya seperti Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdakperin) Kabupaten Pati, untuk saat ini menyampaikan permohonan maaf jika terpaksa harus menutup pintu belakang, atau pintu untuk keluar masuknya kendaraan pengangkut sampah. Mulai hari ini, pintu yang sebelumnya sengaja dirusak tersebut harus diperbaiki agar bisa kembali berfungsi.
Di sisi lain, Kepala Disdagperin Kabupaten Pati, Hadi Santosa saat mengecek langsung ke lokasi bersama Kabid Pengelolaan Pasar, Isrhoni menyampaikan rencananya untuk membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah di lokasi belakang Pasar Kayen. ”Hal itu sudaj kami sampaikan ke pihak DPUTR, karena yang dibuat tidak hanya TPS melainkan juga penempatan personel yang bertugas mengelolanya,” paparnya.
Dalam kesempatan sama, Kabid Pengelolaan Pasar Dsdagperin Kabupaten Pati, Isrhoni, dalam menyikapi kondisi tersebut setelah mendapat petunjuk dari pimpinan, langsung mengambil langkah cepat. Yakni, meminta Kepala Pasar yang bersangkutan menjadwalkan upaya pembersihan sampah dengan mengerahkan ”dump truck” pengangkut menuju ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Sukoharjo, Kecamatan Margorejo.
Ternyata dari hasil pengerahan lima ”dump truck” bersama alat berat penbgeruk selama sati hari penuh, berhasil membersihkan tumpukan sampah di lokasi itu sampai sebanyak 12 ”dump truck.” Dengan demikian, jika ada lima kendaraan pengangkut maka rata-rata harus sampai dua kali menuju ke TPA dengan menempuh perjalanan dari Kayen kembali ke Kayen.
Dengan bersihnya lokasi sampah di belakang pasar, maka hari ini mulai dilakukan pembuatan pintu belakang yang selama ini merupakan akses jalan keluar maupun masuk kendaraan pengangkut sampah. ”Pintu darurat ini tiap hari harus digembok, dan pembawa kuncinya cukup tiga personel, satu di antaranya sopir kendaraan pengangkut sampah,” tadasnya.