Khusnudzon Atas Kritikan Puan kepada Jokowi itu Sulit

TAK ada angin apapun, secara tiba-tiba Puan Maharani melayangkan kritikan pedas kepada Presiden Joko Widodo mengenai penanganan Pandemi di Indonesia. Hal ini pun sontak membuat publik terheran-heran dan menebak ada apa dibalik ini semua?

Beberapa waktu lalu Puan Maharani secara tiba-tiba ikut naik panggung untuk memberikan kritik terhadap kinerja Jokowi selama pandemi berlangsung. Ia menyebut bahwa selama ini kebijakan yang diambil oleh Presiden tidak jelas.

Ia pun memberikan contoh salah satu kebijakan pemerintah yang patut mendapatkan kritik. Yakni mengenai kebijakan aturan makan 20 menit selama pemberlakuan PPKM level 4.

“Pemerintah harus bisa menjelaskan mengapa aturan batasan waktu makan tersebut bisa dianggap efektif untuk mencegah penularan. Kemudian soal teknis pengawasannya bagaimana? Apakah hanya perlu kesadaran masyarakat atau bagaimana? Ini harus dijelaskan rinci,” tanya Puan.

Baginya, jika aturan semacam ini tidak dijelaskan pangkal ujungnya, ia justru khawatir jika kebijakan-kebijakan tersebut hanya akan berakhir sebagai lelucon bagi masyarakat.

Kritik tajam dari Puan kali ini tentu terasa sangat berbeda dari kritik-kritik kebanyakan. Publik pun tentu dibuat terperanga dan manaruh curiga atas aksi Puan kali ini.

Ya bagaimana tidak terkejut? Seperti kita ketahui, Jokowi dan Puan maharani ini bisa kita katakana berasal dari satu indukan yang sama. Jadi tentu tidak salah kan jika ada yang mempertanyakan keaslian dan ketulusan kritikan tersebut.

Kita tentu tahu sendiri bagaimana PDI P berhasil begitu menanamkan jiwa korsa di masing-masing pribadi anggotanya, lha ini kok bisa ada kejadian seperti ini? Apa iya teman makan teman?

Meskipun begitu, tugas DPR RI memang sudah seyogyanya seperti itu. Sederhananya mereka adalah perwakilan rakyat yang memang memiliki tangung jawab dan kewajiban untuk memberikan kritik ketika pemerintah berulah dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan lucu mereka.

Tapi bagaimana pun juga, bagi beberapa orang tentu akan terasa sangat sulit untuk percaya dan khusnudzon begitu saja dengan PDI P dalam urusan politik. Apalagi kritik ini pun munculnya tiba-tiba setelah semua sudah seperti ini. Bagaikan pepatah nasi sudah menjadi bubur, kritik di saat semua sudah seperti ini nampaknya akan sia-sia saja,

Jika memang benar-benar mengkritik, lantas kemana saja Puan selama ini?

Previous post RKO Tidak Tersedia Bulan Ini, Paket Peningkatan Ruas Jalan Beketel-Maitan Gagal
Next post Mekanisme Pengajuan TDUP Diatur dalam Perda Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan

Tinggalkan Balasan

Social profiles