SAMIN-NEWS.com, PATI – Saat memperingati Hari Jadi-nya yang cukup tua karena umurnya sudah mencapai 698 tahun, sebagai warga tentu berharap agar ada kiriman hadiah atau ”kado istimewa.” Akan tetapi sampai sehari menjelang peringatan itu, atau sampai Kamis (6 Agustus) kemarin kado yang datang justru sebaliknya.
Sedangkan ”kado istimewa” tersebut tak lain, adalah berhentinya warga meninggal yang tidak lagi harus dimakamkan standar protokol Covid-19. Ternyata hal tersebut masih juga terjadi, tapi jumlahnya relatif jauh berkurang dibanding sebelumnya sehingga kondisi itu tetap melegakan siapa saja, karena harapan masa pandemi akan segera berakhir selalu ada.
Karena itu, papar Koordinator Tim Pemakaman Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Pati, Khayun Fulanun, pihaknya bersama seluruh tim optimistis bahwa tugas yang sudah dilaksanakan lebih dari satu tahun ini aka segera berakhir. ”Hapannya, tugas tersebut sudah berakhir pada momentum peringatan Hari Jadi Pati tahun ini,” tandasnya.
Ternyata, lanjut dia dalam momentum ini atau sampai Jumat (6/Agustus) kemarin, pihaknya masih harus memakamkan dua jenazah. Sebenarnya ada tiga jenazah, tapi yang satu jenazah kiriman dari salah sebuah rumah sakit (RS) di Semarang dimakamkan oleh tim kecamatan dengan lokasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti.
Mengingat lokasi tersebut di wilayah Pati utara, maka teman-teman tim di wilayah itu tidak melaksamakan pemakaman. Sedangkan tim Pati selatan juga cukup memakamkan dua jenazah, sehingga jumlah jenazah yang dimakamka kemarin juga lebih dari cukup karena hanya tiga.
Sementara itu untuk Sabtu (7 Agustus) hari ini, tepat bersamaan dengan peringatan Hari Jadi Ke-698 Pati, untuk ”kado istimewa” benar-benar bisa terwujud. ”Yakni, tidak ada lagi pemakaman standar protokol Covid-19, karena yang sedang dirawat di rumah sakit semua bisa disembuhkan, dan yang menjalani isolasi mandiri juga bisa sembuh total,” ujarnya.