SAMIN-NEWS.com, PATI – Momentum peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI dan Hari Jadi Ke-698 Pati 7 Agustus 2021 hari ini, dalam kesempatan tasyakuran di Pendapa Kemiri, Desa Sarirejo, Kecamatan Pati, Jumat Wage kemarin, Bupati Haryanto tetap ”wanti-wanti.” Yakni, warganya agar tetap waspada terhadap Covid-19, meskipun di Pati kondisinya sudah melandai.
Hal tersebut, paparnya, berkat upaya yang kita lakukan dengan adanya PPKM mulai dari PPKM Mikro, PPKM Darurat Level 4 dan Level 3. Akan tetapi melandai itu bukan berarti kemudian terlena, mengingat sampai saat ini masih ditemukan adanya kasus kematian sehingga kita tetap harus waspada.
Selain itu pihaknya juga berharap dengan semakin menurunnya kasus Covid-19, maka masyarakat secara bertahap bisa beraktivitas secara normal. Sebab, pemerintah tentu tidak akan menghalangi warganya kalau jika kondisi ini telah normal, karena tidak ingin masyarakat mengalami kesulitan dari sisi kepentingan ekonomi.
Karena itu, dalam kesempatan ini Bupati pun menyampaikan ucapan terimaksih kepada Forkopimda. ”Selama ini kita telah bahu membahu bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dalam menangani Covid-19, dan Alhamdulillah upaya yang kita lakukan dengan adanya PPKM ini berhasil,” ujarnya.
Menyangkut peringatan Hari Jadi Pati, Bupati kembali mengingatkan filosofi yang diyakini para leluhur, yaitu tentang ”Kridane Panembah Gebyaring Bumi.” Dengan filosofi tersebut berarti kita harus bekerka keras untuk meraih sesuatu, meraih kemuliaan dan kesejahteraan yang kita inginkan.
Dengan memegang filosofi tersebut, pihaknya juga berharap agar masyarakat Kabupaten Pati bisa bangkit sejahtera, tentrem dan ayem kemudian ada kesejahteraan yang dinikmati. Jika peringatan Hari Jadi Pati ini dilaksanakan secara sederhana, al tersebut karena disesuaikan degan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung satu setengah tahun ini.
Kendati demikian, kita tetap harus menyelenggarakan peringatan tersebut secara sederhana, sesuai regulasi untuk memberi contoh kepada masyarakat, yaitu tetap mematuhi protokol kesehatan. ”Dengan demikian, tentu tidak ada pawai, hiburan, perayaan dan yang lain tapi tetap jalan karena sejarah itu tidak dilupakan,” imbuhnya.