Salah satu titik sudut Alun-alun Simpanglima Pati yang tidak bisa digunakan menanam pohon kelapa kuning lebih dari empat batang.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Rekanan yang melaksanakan pekerjaan Proyek Revitalisasi Alun-alun Simpanglima Pati, terpaksa harus mengurangi jumlah tenaman pohon kelapa kuning (gading) di empat sisi sudut alun-alun tersebut. Hal itu untuk mendapatkan jarak tanam yang ideal, agar nanti setelah tumbuh bagian puncak pohon tersebut saling bersinggungan.
Jika hal itu terjadi, maka pada saat pohon kelapa tersebut dalam proses berbuah dipastikan akan selalu gagal, karena terganggu pola penyerbukannya. Sebab, dengan jarak terlalu pendek mulai pelepah daunnya bila tertiup angin saling bersinggungan, belum lagi saat pohon kelapa mulai berbunga dan untuk proses pembuahan tentu melalui proses penyerbukan.
Terlepas dari hal tersebut, kata pelaksana lapagan rekanan yang bersangkutan, Ahmad, pihaknya harus lebih memoertimbangkan lahan yang tersedia di tiap-tiap sudut. Jika pada gambar tgiap sudut alun-alun memang mampu ditanami pohon kelapa kuning sebanyak 6 batang pohon/sudutya, tapi tingkat pelaksanaannya di lapangan ternyata hanya mampu ditana,mi empat batang pohon.
Sebab, letak penanaman pohon kelapa tersebut tepat di bawah lampu bertiang tinggi di empat titik sudut alun-alun. ”Jika harus ditambah dua lagi, jelas area untuk keperluan itu sudah tidak ada, karena batas terakhir adalah pelataran alun-alun yang akan dilapisi pemasangan lempeng batu granit,”ujarnya.
Para pekerja tengah mempersiapkan pemasangan lapis batu granit pada pada dinding-dinding pot besar.(Foto:SN/aed)
Untuk pekerjaan tersebut, kataya lagi, secepatnya akan dilakukan pengecoran pada lantai pelataran sehingga tahap berikutya setelah cor beton untuk pelataran kering, baru dilakukan pemasangan lantai dari bahan batu granit tersebut. Kembali masalah penanaman pohon kelapa yang terpaksa harus dikurangi dari jumlah yag direncana, berita acara (BA) berkait hal itu akan segera dipersiapkan.
Sebab, lokasinya tidak hanya pada satu sisi sudut semata melainkan empat titik, sehingga jika masing-masing harus dikurangi dua. Karena itu, penguranganya sampai delapan batang pohon, dan itu harus dilakukan penghitungan tambah-kurang, sehingga tidak asal sekadar dikurangi jumlahnya tanpa diikuti dengan penghitungan tersebut.
Menjawab pertanyaan, Ahmad menambahkan, untuk saat ini semua bagian pekerjaan sudah memasuki pada tahapan rumit, maka harus benar-benar dicermati. Karena itu sampai letak penanaman pohon kelapa kuning pihaknya tidak hanya asal tanam, kemudian pemeliharaan sampai tumbuh tentu membutuhkan perhatian tersendiri.
Mengingat saat ini musim kemarau, tapi untuk ketersediaan air sangat mencukupi karena pihaknya harus melakukan pengeboran sumur juga sampai empat titik. ”Untuk progres pekerjaan sampai saat ini baru mencapai sekitar 35 atau 40 persen,”’imbuhnya.(sn)