SAMIN-NEWS.com, PATI – Tetap semangat di hari peringatan Ke-76 Kemerdekaan RI, meskipun di tengah-tengah keterbatasan masa pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung sampai saat ini. Begitulah semangat Tim Pemakaman Jenazah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang hari ini, Selasa (17/Agustus) harus kembali melaksanakan tugas pemakaman jenazah standar protokol Covid-19.
Jumlahnya memang tidak banyak, karena sama jenazah yang harus dimakamkan standar protokol yang sama, Senin (16/Agustus) kemarin, yaitu hanya satu jenazah. Sehingga jumlah tersebut diharapkan oleh tim yang bersangkutan tidak ada penambahan lagi, baik di wilayah Pati utara maupun selatan karena barangkali berakhirnya masa pandemi di Pati, memang harus melalui proses seperti itu.
Dengan demikian, ketika diminta tanggapannya Koordinator Tim Pemakaman dari BPBD Pati, Khayun Fulanun pun berseloroh, bahwa satu hari cukup dengan satu pemakaman jenazah standar protokol Covid-19 adalah hal luar biasa. ”Karena itu, wajib kita syukuri bersama karena kita juga masih bisa menikmati indahnya peringatan Kemerdekaan RI di tengah masa pandemi,” tandasnya.
Menjawab pertanyaan Khayun Fulanun menambahkan, setelah Senin kemarin tim Pati utara dari pagi hingga malam tidak melakukan pemakaman, maka pemakama hanya berlangsung di satu lokasi. Yakni, di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bagu, Desa Doropayung, Kecamatan Juwana, karena yang meninggal adalah seorang pemuda, warga desa setempat.
Sebelum itu, almarhum yang bersangkutan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati. Bahkan di tengah-tengah kesempatan pemakaman, dia pun sempat berkomentar bahwa hal itu akan menjadi bagian terakhir dari pemakaman jenazah standar protokol Covid-19 di Pati, karena besok (hari ini-Red) adalah peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Ternyata, kita memang selamanya hanya bisa berharap tapi terwujudnya itu yang selalu menjadi teka-teki jika belum tiba saatnya terpenuhi. ”Buktinya, pagi-pagi hari ini sudah datang tugas melakukan pemakaman di Desa Blingijati, Kecamatan Winong, untuk jenazah yang sebelum meninggal sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Sultan Agung Semarang,” ujarnya.