Anak-anak Kehilangan Momentum Dua Kali Peringatan HUT Kemerdekaan

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dunia anak-anak pada masanya memang penuh canda-ria dan tawa bahagia, tidak hanya anak-anak di kota tapi juga di desa-desa. Akan tetapi di masa pandemi Covid-19 ini mereka sudah kehilangan momentum dua kali peringatan HUT Kemerdekaan RI, di bulan Agustus Tahun 2020 dan juga di bulan yang sama tahun ini.

Sebab, biasanya di tiap desa/kelurahan mulai dari tingkat RT orang dewasa  pasti menyelenggarakan keramianan baik hiburan maupun lomba-lomba, khususnya juga beberapa jenis lomba untuk anak-anak. Satu di antara yang terkesan bagi mereka, dan tidak sulit pelaksanaannya adalah lomba makan kerupuk yang biayanya juga sangat murah.

Karena kondisi yang tidak mengizinkan, akibat situasi masa pandemi yang tidak bisa diajak berkompromi maka anak-anak pun hanya menunggu untuk memenuhi keinginannnya yang tak kesampaian. ”Akan tetapi, di Desa Ngurensiti, Kecamatan Wedarijaksa, diam-diam ada sekelompok anak yang berinisiatif menyelenggarakan lomba untuk kalangan sendiri,” ujar salah seorang warga setempat, Samijan.

Kebetulan dia sendiri mengetahui kegiatan tersebut, lanjutnya, karena kebetulan dilaksanakan di salah satu halaman dan emper rumah tak jauh dari tempat tinggalnya. Kendati hanya beberapa anak, tapi hiruk-pikuk dalam meluapkan kegembiraan khas anak-anak juga tak bisa dihindari, dan ternyata mereka ini tengah memberikan suport kepada dua anak yang sedang berlomba memakan kerupuk.

Hal itu berlangsung bergantian, di mana mereka saling berhadapan satu lawan satu sampai ada di antara mereka yang terlebih dahulu bisa menghabiskan satu kerupuk yang harganya hanya Rp 500. Sedangkan yang lebih menarik, adalah muculya gagasan untuk melaksanakan lomba dalam upaya memeriahkan peringatan 17-an dalam lingkupnya, karena mereka tahu bahwa acara yang lebih meriah pasti tak boleh diselenggarakan.

Sebab, jika al tersebut baik hiburan maupun lomba-lomba utuk anak-anak maupun kalangan dewasa diselenggarakan pasti akan menghadirkan kerumuman banyak orang. ”Dengan demikian, jika ada anak-anak melaksakan lomba makan kerupuk kalangan terbatas, memang tak ada yang tertarik untuk secara bergerombol melihatnya, tapi tidak ada yang salah karena mereka juga tampak bahagia,” imbuhnya.

Previous post Rayakan HUT Ke-76 RI, Film Tjoet Nja’ Dhien Tayang di Mola TV
Next post 184 Napi Lapas Kelas IIB Pati Terima Remisi Usai Ikuti Upacara Bendera Kemerdekaan

Tinggalkan Balasan

Social profiles