SAMIN-NEWS.com – Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) penduduk miskin ekstrem Indonesia di Indonesia saat ini berjumlah 10,86 juta jiwa atau 4 persen dari total penduduk Indonesia. Hal itu di sampaikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Sedangkan penduduk miskin umum berjumlah 10,14 persen atau setara dengan 27,54 juta jiwa per Maret 2021. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menghapus angka kemiskinan ekstrem akhir 2024.
“Menghilangkan kemiskinan ekstrem di Indonesia sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau dengan istilah Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Ma’ruf dalam pernyataan resminya dikutip, Kamis (26/8/2021).
Menurutnya, untuk menghilangkan angka kemiskinan ekstrem ini pemerintah mempunyai program menurunkan beban pengeluaran rumah tangga miskin dan kelompok program untuk meningkatkan produktivitas masyarakat miskin.
Upaya mendorong produktivitas masyarakat miskin ini misalnya dengan gerakan masif pemberdayaan masyarakat. Sehingga, masyarakat miskin itu mempunyai pendapatan yang layak, dan terangkat dari zona kemiskinan ekstrem tersebut.
“Nantinya, tiap-tiap provinsi dipilih lima kabupaten (daerah) sebagai fokus. Sehingga sudah ditetapkan 35 Kabupaten yang berada pada tujuh provinsi tersebut,” terangnya.
Sebagai informasi, masyarakat yang tergolong dalam penduduk miskin ekstrem adalah mereka berdasarkan Bank Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dimana pendapatan sebesar 1,9 US dollar per hari.
