BARANGKALI kita semua adalah penjaja mapun penikmat kisah romansa, mungkin saja kita akan berpandangan cukup berbeda mengenai Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Probolinggo belum lama inim
Sepasang suami istri yang dahulu pernah berikrar sehidup semati kini terpaksa harus dicokok KPK akibat kasus pidana korupsi.
Memang tragis, meski begitu semoga Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan suaminya yang juga mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminudin akan saling menguatkan kisah cinta mereka selama dan seusai menjalani masa hukuman kelak dari kasus yang dituduhkan.
Puput yang terpilih untuk kedua kalinya sebagai orang nomor 1 di Probolinggo di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 kemarin, menggantikan kedudukan suaminya yang “bergeser” ke Senayan, Jakarta sebagai anggota Dewan terhormat.
Agar lebih terang-benderang, “duet maut” antara Ibu Bupati dengan Bapak Mantan Bupati ini sangat kompak melengkapi posisi kekuasaan nomor wahid di Probolinggo selama empat periode.
Puput bersama suaminya diduga melakukan praktik jual beli jabatan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Probolinggo.
Kisah cinta yang berakhir pada kasus korupsi memang bukan milik Puput dan Hasan saja. Sebab KPK juga pernah menjerat pengusaha Sjamsul Nursalim dan istrinya Itjih Sjamsul Nursalim dalam dugaan kasus korupsi terkait Bantaun Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) walau akhirnya dihentikan.
Sebenarnya, masih ada banyak pasangan lain yang tersandung hal serupa. Meskipun apa yang mereka lakukan sunggub terhina, namun setidaknya mereka telah menunjukkan bagaimana ajaibnya kekuatan cinta dan kesetiaan.
Jika ada istilah pasangan sehidup semati, barangkali mereka cukup pantas mendapatkan predikat tersebut. Mereka sudah berhasil mempertontonkan bagaimana seharusnya menjadi pasangan yang kompak dalam suka dan duka.