Warga Gembong Dukung Dibukanya Jalan Tembus Sokobubuk-Kaliampo

Akses ruas jalan tembus Sokobubuk – Kaliampo, Desa Wangunrejo, Kecamatan Margorejo yang bagian ujungnya tampak sempit pada sisi kiri (atas) dan yang ke kanan jalan setelah keluar Desa Sokobubuk, kondisi jalannya makadam sampai Terban, Kecamatan Jekulo, Kudus.(bawah).

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Gembong, mendukung dan menyambut gembira adanya rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati akan membuka akses ruas jalan tembus yang melintas di kawasan lereng perbukitan Pati-ayam. Tepatnya, antara Desa Sokobubuk-Kaliampo, Desa Wangunrejo, Kecakmatan Margorejo.

Jika hal tersebut bisa secepatnya bisa diwujudkan, maka yang akan berkembang pesat adalah sentra-sentra ekonomi pedesaan, baik yang ada di Kecamatan Margorejo maupun di wilayah Kecamatan Gembong. Sebab, dua wilayah kecamatan yang berbatasan ini adalah merupakan pusat perdagangan hasil bumi, utamanya dari Sokobubuk ke Desa/Kecamatan Gembong.

Selain itu, papar sejumlah warga Gembong, Sokobubuk ini juga menjadi pusat penghasil pertanian, baik umbi kayu maupun tanaman perkebunan lainnya, seperti pisang, petai, dan juga nangka. ”Selama ini, terlebih dahulu dibawa ke Gembong, dan baru berikutnya ke pusat penjualan di Pasar Puri, baru menyebar ke pasar-pasar lainnya,” ujar salah seorang di antara mereka, Sarwi (54).

Semakin masuk ke dalam dari ujung jalan di Sokobubuk menuju Kaliampo, memang ada ruas jalan yang lebar tapi juga ada yang menyempit.

Di sisi lain, papar warga lainnya, Yanto (55), warga Gembong juga akan diuntungkan untuk akses transportasi, terutama bila hendak ke Kudus timur, seperti di wilayah Kecamatan Jekulo maupun ke Pasar Bareng. Sebab, Gembong-Sokobubuk-Kaliampo, paling lama bisa ditempuh dalam waktu maksimal 20 menit sudah bisa sampai di perbatasan Pati-Kudus.

Dengan kata lain, adanya akses ruas jalan tembus itu tentu mempersingkat jarak yang selama ini hanya bisa dilalui berjalan kaki, dan maksimal sepeda motor. Memang benar, ada bagian ruas jalan yang bisa dilewati kendaraan roda empat, tapi hal itu tidak bisa dari ujung ke ujung, karena akses lainnnya juga ada bagian yang sempit.

Pihaknya mengetahui kondisi tersebut, karena hal itu pernah dicek secara langsung tapi menggunakan sepeda motor jenis trail. ”Akan tetapi bila kebetulan sedang habis turun hujan, meskipun landasan jalannya berbatu dan cukup keras juga licin, sehingga harus dilakukan penataan sampai benar-benar maksimal, serta memenuhi syarat sebagai ruas jalan untuk berlalu lintas,” tambahnya. 

Previous post Mendadak Masih Ada Lagi Dua Jenazah Dimakamkan Standar Protokol Covid-19
Next post Mengapa di Setiap Pasar Hewan Selalu Terjadi Transaksi ”Esek-esek”

Tinggalkan Balasan

Social profiles