SAMIN-NEWS.com, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk terus meningkatkan produksi jagung, serta memitigasi dampak perubahan iklim terhadap sektor tanaman pangan di Tanah Air.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyiapkan 3 (tiga) langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak secara nasional. Instrumen tersebut mulai dari pengelolaan produktivitas, pasca panen hingga akses pasar.
SYL bersama dengan jajaran Kementerian Pertanian telah menyiapkan tiga langkah strategis untuk menindaklanjuti instruksi tersebut.
“Pertama, meningkatkan produktivitas hingga melampaui target saat ini, kedua mengelola pascapanen sampai pada proses pengemasan, dan ketiga membuka akses pasar baik lokal maupun nasional,” ujar SYL usai rapat terbatas bersama Presiden RI, Rabu (7/10/2021).
Selain itu, kata SYL pemerintah juga akan mendekatkan sentra jagung dengan basis utama peternakan mandiri sehingga ke depan tidak ada lagi hambatan soal pasokan dan distribusi.
Dengan demikian, semakin dekat akses jarak antara daerah produksi dengan pasar maka harganya pun akan berpengaruh yakni tetap pada harga yang terjangkau.
“Semoga ini akan membawa hasil yang optimal bagi petani maupun peternak. Dan tentu saja, ini tidak bisa berdiri sendiri, oleh karena itu harus ada kolaborasi dari semua pihak,” lanjutnya.
Sementara itu dikutip dari Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan berdasarkan pantauan stok yang, stok jagung nasional pada minggu IV (20 September 2021) mencapai 2.750.072 ton, dengan sebaran 856.897 ton (31%) berada di pabrik pakan, 744.250 ton (27%) di Pengepul, 423.502 ton (15%) di Agen, 288.305 ton (11%) di Pengecer, 276.300 ton (10%) di Usaha Lain (Pakan Mandiri), dan sisanya 6% di Industri Pangan, Rumah Tangga, dan lain-lain.