Untuk Menonton Anak-anak Peserta Pembelajaran GSMS Tetap Dibatasi

SAMIN-NEWS.com, BAGI sekolah dasar (SD) maupun SMP yang murid-muridnya sebagai peserta pembelajaran dalam program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Tahun 2021, tentu ingin melihat langsung bagaimana hasilnya. Sebab, hasil akhir proses pembelajaran tersebut adalah dalam bentuk pertunjukan, baik itu wayang, ketoprak, tari maupun bentuk kesenian lainnya, termasuk juga seni barongan.

Mengingat sampai saat ini Pati masih dalam masa pandemi Covid-19 belum berakhir, maka untuk bisa melihat langsung pertunjukan itu tetap harus dibatasi, maksimal hanya 25 orang. Yakni, para guru sekolah, komite, dan beberapa perwakilan orang tua murid sekolah yang bersangkutan, dan pertunjukan tersebut dilangsungkan di dalam gedung, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Pati.

Dengan demikian, sudah pasti selama pertunjukan tontonan hasil GSMS ini berlangsung maka orang tua, utamanya yang putra-putrinya ikut menjadi bagian dari proses pembelajaran itu tak bisa semua ikut melihat atau menontonnya. Karena itu, ada di antara para orang tua murid salah satu SD yang ingin menggelar sendiri tontonan ketoprak hasil pembelajaran putra-putrinya.

Bahkan, dari pantauan di sejumlah sekolah peserta program tersebut, untuk SD yang bersangkutan begitu awal putra-putrinya berlatih, utamanya para emak-emak ini menunggui. Mereka merasa bangga, karena putra-putrinya yang baru kelas IV dan V SD sudah bisa menabuh gamelan dan juga bisa bermain ketoprak sesuai kemampuan pada usianya.

Adegan lain dalam cerita ”Kebo Marcuet” yang ditampilakan peserta pembelajaran GSMS SDN 02 Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa, (Minggu 31/Oktober) kemarin.(Foto:SN/dok-tok)

Terlepas dari hal itu, program GSMS yang dimulai sejak Tahun 2017 untuk saat memang menjadi magnit tersendiri, utamanya di kalangan SD. Buktinya, saat harus melaksanakan pertunjukan di SKB Pati, baik untuk transportasi saat berangkat dari temat asal sampai pulangnya mereka dengan bantuan dari APBD Kabupaten Pati digunakan untuk menyewa bis mini lebih dari satu.

Jika pihak sekolah tidak tertarik melaksanakan atau mengikuti program itu, tentu tidak bersedia menjadi sasaran program dimaksud. Di sisi lain, pasti ada calon murid baru yang tertarik masuk di sekolah itu, karena orang tua murid mengetahui bahwa SD yang bersangkutan ada punya banyak kegiatan, sehingga harapannya agar proses pembelajaran dalam program GSMS ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun mendatang.

Masih dalam rangkaian adegan cerita ”Kebo Marcuet” yang ditampilkan peserta GSMS dari SDN 02 Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa.(Foto:SN/dok-tok)

Sementara itu sesuai jadwal pertunjukan yang digelar hari keempat, Minggu (31/Oktober) kemarin, yaitu dari GSMS SDN 01 Margorejo, Kecamatan Margorejo menampilkan ketoprak dengan lakon ”Sirnaning Angkara Murka,” dan SDN 02 Ngurensiti, Kecamatan Wedarijaksa dengan lakon ”Ronggolawe Gugur.” Selain itu, GSMS SDN 02 Panggungroyom juga di kecamatan setempat menampilkan lakon ”Kebo Marcutet.”

Masih di hari yang sama, ”untuk berikutnya adalah penampilan dari GSMS SDN 01 Tlogowungu, Kecamatan Tlogowungu menyajikan ”Dolanan Anak,” dan penampil terakhir adalah SMP Negeri 3 Juwana juga ketoprak dengan lakon ”Raden Sahid.” Sedangkan yang akan tampil Senin (1/November) hari ini mulai pagi hingga malam nanti, adalah GSMS dari SDN 02 Margorejo, Kecamatan Margorejo, Pati.

Untuk GSMS SD yang bersangkutan juga menampilkan seni pertunjukan ketoprak dengan lakon ”Bedahing Desa Ngagul,” disusul dari SDN Pekalongan, Kecamatan Winong yang membesut lakon ”Timun Mas,” dan SDN 02 Karaban, Kecamatan Gabus membawakan lakon ”Dumadine Pati Pesantenan.” Penampil beriukutnya diselingi Sendra Tari ”Roro Jonggrang” dari GSMS SDN 01 Mangunlegi, Kecamatan Batangan.

Malam harinya, kembali dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit dari GSMS SDN 04 Kayen, Kecamatan Kayen dengan menampilkan lakon ”Sang Rajamala.”  Terakhir digelar lagi seni pertunjukan ketoprak dari GSMS SDN Payang 02, Kecamatan Pati membawakan lakon ”Adege Menara Kudus”.

Previous post Pemancangan Mini Sheet Pile untuk Dermaga Tambat Perahu Nelayan Banyutowo, Satu Hari Hanya Tiga Batang
Next post Paket Pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Blado Mulai Digarap

Tinggalkan Balasan

Social profiles