SAMIN-NEWS.com, PATI – Jika membaca dan mengacu pada papan proyek paket pekerjaan rehabilitasi irigasi D.I Blado, Desa Jimbaran, Kecamatan Margorejo, Pati, sudah mulai dikerjakan sejak 7 Oktober 2021 lalu. Diduga karena faktor nonteknis, rekananan pemenang tender paket pekerjaan tersebut CV Borobudur Timur baru memulainya, Minggu (31/Oktober) kemarin sehingga sudah kehilangan 24 hari kalender.
Dengan sisa hari kalender yang harus dimanfaatkan secara maksimal semula 75, termasuk hari ini, Senin (1/November) 2021 maka sisanya tinggal 50 hari kalender. Karena itu, agar pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak mengalami keterlambatan penyelesaiannya, maka rekanan yang bersangkutan harus memaksimalkan jumlah pekerja, paling tidak dua kali lipat bila dibanding pelaksanaan pekerjaan dengan hari kalender normal.
Ditanya berkait hal tersebut, pelaksana lapangan rekanan perusahaan penyedia jasa itu, Tari, membenarkan, dan bahkan mulai Selasa (2/November) besok pihaknya akan menambah lagi satu unit alat berat jenis ekskavator. Sedangkan sekarang baru ada satu unit, sehingga dinilai belum bisa maksimal mengingat ada beberapa titik lokasi yang membutuhkan penggalian dan penataan.
Di antaranya, adalah penggalian sayap di hilir bendung sisi kiri dan kanan yang panjangnya masing-masing 30 meter. ”Hal itu masih ditambah lagi dengan penempatan lokasi mercu bendung untuk fondasi bawah tentu harus digali, dan bahkan endapan ketebalan lumpur di alur kali tersebut mencapai satu meter lebih,”ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, masih ada pekerjaan penggalian dan penataan berikutnya tapi baru akan mulai dikerjakan, Selasa (2/November) besok, karena alat berat ekskavator yang satu unit baru datang. Yakni, untuk pekerjaan penataan sayap kiri dan kanan hulu bendung dengan panjang masing-masing 20 meter, ditambah lagi pengalihan alur kali ke sisi barat yang panjangnya mencapai 100 meter.
Khusus yang disebut terakhir juga menjadi bagian pekerjaan amat penting, agar saat mulai para pekerja melaksanakan pekerjaan pemasangan batu untuk konstruksi sayap dan mercu bendung tidak terganggu mengalirnya air dari hulu yang sudah dialihkan. Karena itu, pihaknya optimistis bahwa dari sisa kalender kerja selama 50 hari tersebut tetap akan bisa dituntaskan dengan mengerahkan pekerja yang dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing dengan satu koordinator/mandor.
Keuntungan dan kemudahan lainnya, untuk penyediaan material juga tidak harus lansir karena dekat dengan lokasi pekerjaan, dan kendaraan pengangkut juga mudah melakukan putar-balik. Di sisi lain berkait dengan sumber dana untuk keperluan itu sesuai kontrak sebesar Rp 1,9 miliar lebih adalah bantuan Bank Dunia/Loan Tahun 2021.
Karena itu, meskipun dalam memulai pelaksanaan kegiatan terlambat sampai lebih dari dua pekan, tapi sisa waktu atau hari kalender yang masih tersedia akan dimanfaatkan secara maksimal. ”Apalagi, penyediaan material juga akan kembali didatangkan jika pekerjaan penggalian sayap kanan maupun kiri hilir bendung sudah mulai dilakukan pemasangan,”imbuhnya.