SAMIN-NEWS.com, PATI – Semua sekolah baik SD maupun SMP yang menjadi sasaran program pembelajaran Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Tahun 2021, diminta untuk mempersiapkan diri. Hal tersebut berkait dengan sudah selesainya program itu, sehingga sambil menunggu kelanjutannya pihak sekolah yang bersangkutan hendaknya mempersiapkan diri.
Maksudnya semua sekolah yang melaksanakan program itu, agar menindaklanjutinya dengan mengagendakan pembelajaran kesenian yang pernah dilakukan oleh para seniman masuk menjadi kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian, jumlah 65 sekolah baik SD dan SMP agar bisa menjalin kembali kerjasama dengan para seniman yang menjadi bagian dari program GSMS Tahun 2021.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pati, Winarto SPd MHum, menjawab pertanyaan, Jumat (12/November) hari ini berkait dengan bagaimana kelanjutan program GSMS. Khusus hal itu, pihaknya tetap berharap agar pihak kementrian tetap mengalokasikan anggaran untuk keperluan tersebut sebagaimana yang sudah berjalan setiap tahun.
Apalagi, anak-anak di Pati yang sekolahnya menjadi bagian dari pembelajaran program tersebut cukup antusias, dan hasilnya pun nyata karena banyak di antara mereka, sudah bisa menabuh gamelan yang bisa mengiringi pertunjukan ketoprak maupun wayang kulit. ”Dengan demikian, hal itu harus lebih diperdalam dan ditingkatkan lagi melalui kegiatan sekolah tambahan, yaitu ekstrakurikuler,”ujarnya.
Melalui upaya tersebut, lanjutnya, agar anak-anak tidak lupa dengan apa yang sebenarnya bisa dilakukan, termasuk mereka yang sudah berani bermain ketoprak maupun unsur kesenian lainnya. Akan tetapi, jika hal itu tidak ditindaklanjuti tidak tertutup kemungkinan mereka menjadi lupa, sehingga lagi dari awal, dengan yang diupayakan berlatihnya berkelanjutan melalui kegiatan ekstra tersebut.
Sambil menunggu Pati kembali masuk dalam pelaksanaan program GSMS, sekali lagi untuk sementara menyelenggarakan kegiatan ekstra, karena untuk tahun depan (2022) pihaknya belum menerima informasi tentang kepastiannya. Sebab, GSMS itu merupakan program hasil shering antara pusat dan daerah, sehingga sambil menunggu kepastian anak-anak tetap harus bisa diajak untuk melakukan kegiatan ekstra itu.
Hanya saja, kendala yang muncul dan tak bisa dihindari jika anak-anak harus berlatih menabuh gamelan, adalah tidak semua sekolah mempunyai kelengkapan fasilitas itu. Sedangkan mulai Tahun ini, bantuan perlengkapan gamelan dari pusat untuk sekolah di Pati sudah tidak ada lagi, maka diharapkan sekolah yang mempunyai fasilitas tersebut meskipun tahun ini tidak masuk program GSMS diharapkan bisa melaksanakan kegiatan ekstra tersebut.
Menjawab pertanyaan, Winarto menambahkan, tentang penyelenggaraan festival ketoprak pelajar, hal itu perlu dilakukan pembahasan jika dipersiapkan berkait dengan momentum peringatan Hari Pendidikan Tahun 2022. ”Untuk akhir Tahun 2021 ini, Wayang Topeng Soneyan sebagai warisan budaya takbenda, diundang tampil dalam pertunjukan di Jakarta,”imbuh Winarto.