SAMIN-NEWS.com, JEPARA – Di tengah kian memudarnya pemakaian Bahasa Jawa di kalangan masyarakat, kebanyakan di kalangan anak-anak ternyata masih ada yang patut dibanggakan.Yakni, ketika Maulana Rifqi Arinal Haq berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai juara I Mendongeng Bahasa Jawa kategori SD.
Hal tersebut berlangsung dalam Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021, mewakili Kabupaten Jepara. Festival tersebut diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud dan Ristek yang berlangsung (19 s/d 22) November, di Hotel Lor in Solo.
Rifqi, begitu panggilan akrabnya sehari-hari, memang anak yang ingin serba tahu. Putra pasangan Anis Nur Meleilana al Khafidh dan Nur Khasanah, tinggal di Bogo Welahan ini telah mampu menghafal 7 jus dan prestasi akademik lima besar di kelas SDIT Sultan Agung 05 Kalinyamatan, Jepara.
Hal tersebut sangat penting, papar Kepala SDIT yang bersangkutan. Nurwidayanti SPd, karena untuk menguasai materi mendongeng harus memiliki kekuatan daya ingat dan tampil dalam berekspresi. ”Selain itu kuat dalam penjiwaan dalam berbagai karakter tokoh berbeda juga dituntut dari seorang pendongeng,”ujarnya.
Masih menurut Nurwidayanti SPd, Maulana Rifqi Arinal Haq adalah siswa yang memiliki sikap disiplin, menurut apa yang menjadi arahan pembimbing, karena keinginan untuk maju. Dengan demikian, dia tentu tidak ngambegan, dan juga mau berkorban dengan ikhkas meninggalkan pelajaran saat harus menjalani latihan.
Apalagi, dia hanya mempunyai waktu 4 hari untuk berlatih secara maksimal dengan bimbingan dan arahan pelatihnya. Lagi pula mengubah cerita dari Bahasa Indoensia ke Bahasa Jawa tentunya tidak mudah. ”Apalagi ada tata krama dalam Bahasa Jawa yang berbeda-beda saat berbincang antara orang yang lebih tua, kepada teman dan guru,”tuturnya.
Lebih lanjut, Nurwidayanti juga mengungkapkan, untuk pembiasaan mencintai Bahasa Jawa, anak memang butuh kedisiplinan. Karna itu, setiap hari Kamis pelajar SDIT Sultan Agung melakukan segala percakapan dengan Bahasa Jawa, baik dengan guru maupun sesama siswa.
Dengan demikian, mereka bisa langsung praktik selama satu hari, dan mereka juga harus menghafalkan beberapa kosa kata dengan bimbingan wali kelas. ”Akhirnya, hal itu menjadi kebiasaan dan karakter yang baik,”ungkapnya seraya menambahkan bahwa saat ini SDIT Sultan Agung 05 Kalinyamatan didukung ustad dan ustadzah 56 personel dalam proses pembelajaran dengan misi ”Membangun Generasi Khoirul Ummah.”
Dengan keberhasilan Maula Rifqi Arinal Haq, tentu ia menjadi model project sebagai duta Bahasa Jawa di Jawa Tengah. Ia harus menjadi teladan dalam hal penggunaan Bahasa Jawa, juga dalam ”unggah-ungguh” dan tata krama.
Semoga dengan mencintai Bahasa Jawa, tentu akan membuat kita semakin bangga sebagai bagian dari Bahasa Indonesia. ”Utamakan Bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing,”pungkasnya.(hp)