Kepedulian Para Anggota Bhayangkara Negara Terus Mengalir

Personel anggota Bhayangkara Negara Polsek Pati Kota dalam momentum peringatan Ke-73 HUT Bhayangkara Tahun 2019, kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan terus mengalir, sehingga halaman Pasar Puri dan halaman Gereja Isa Almasih pun disapu bersama.
(Foto:SN/dok-aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Kabar awal kepedulian anggota Bhayangkara Negara datang dari Polsek Gunungwungkal, di mana anggota jajaran Polsek tersebut ikut ”sambatan” memperbaiki rumah Mbah Surip yang sudah tak layak huni. Hal tersebut dilakukan dalam momentum perungatan HUT Ke-73 Bhayangkara Tahun 2019.
Berikutnya menyusul kabar dari Polsek Pati Kota, kepedulian dalam bentuk bersih-bersih lingkiungan, dan bahkan dilakukan tidak hanya cukup sekali. Di antaranya, di lingkungan tempat ibadah Gereja Isa Almasih, di Jl Dr Wahidin bersama-sama jajaran Koramil, dan juga personel kecamatan setempat.
Hal tersebut juga sekaligus sebagai sinergitas dalam menciptakan suasana Kota Pati yang tetap kondusif, kata Kapolsek Pati Kota, Iptu Sahlan. Di sisi lain, katanya lebih lanjut, sebagai upaya menciptakan kedekatan dengan penanggung jawab tempat ibadah, agar terus berupaya meningkatkan solidaritas antarumat beragama.
Dengan demikian, melalui jalionan komujnikasi antar persopnal jajaran pihaknya bersama Muspika dengan pengurus gereja maupun masjid, maka solidaritas antarumat bergama akan menjadi bagian tugas yang tak terpisahkan. ”Dengan pihak pengurus takmir Masjid Agung Pati, Baittu Nur pendekatan yang sama juga sudah kami lakukan beberapa waktu lalu,”ujarnya.

Selain bersih-bersih di lingkungan gereja, masih kata Iptu Sahlan, pihaknya juga melakukan hal sama di lingkungan Pasar Puri. Dalam kesempat itu pihaknya mengimbau kepada para pedagang yang sejak malam hingga pagi hari berjualan di halaman depan agar selalu menjaga kebersihan dan ketertiban.

Sebab, jam berjualan di halaman sesuai ketentuan yang diberlakukan di pasar tersebut, setiap pukul 06.00 harus sudah berakhir. Berikutnya mereka harus bersiap-siap untuk bergeser pindah ke los-los yang tersedia di dalam pasar, sehingga maksimal pukul 07.00 seharusnya sudah bersih dari pedagang yang berjualan.

Jika hal itu berlarut-larut hingga siang, namanya sama saja tidak tertib sehingga para bakul yang bersangkutan juga harus mempunyai toleransi dengan para pedagang lain. ”Sebab, mereka sudah patuh untuk berjualan di tempat yang sudah disediakan,”imbuh Sahlan.

Diperoleh keterangan bersih-bersih lingkungan juga dilakukan personel dari Kompi Brimob Pati, yaitu di Monumen Brimob di pinggir jalan raya Pati-Juwana KM 6.  Yaitu, di Dukuh Cangkring, desa Widorokandang, Kecaatan Kota Pati, dan selain itu juga di lingkungan Stadion Joyo Kusumo.”(sn)

Previous post Filosofi Monumen Teratai Brimob Pati
Next post di Balik Cerita Mortir Jadi Monumen

Tinggalkan Balasan

Social profiles