SAMIN-NEWS.com, PATI – Sadar tentang pengabdiannya adalah sebagai relawan yang harus memberikan pertolongan jika di tengah masyarakat terjadi musibah bencana alam, termasuk musibah kecelakaan di laut, maka akhirnya memilih menamakan diri sebagai Yayasan Laskar Tunggul Wulung. Sedangkan salah satu kegiatan yang sering dilakukan, adalah upaya penyelamatan atau pun mencari hilangnya seseorang yang mengalami kecelakaan di Laut.
Hal tersebut sesuai kedudukan domisili yayasan yang mengambil lokasi di kawasan pantai, masuk Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti. Akan tetapi, dalam memberikan pertolongan saat terjadi musibah bukanlah karena spesialisasi, malainkan apa saja yang memungkinkan timnya harus bergerak untuk memberikan pertolongan, maka bergeraklah para personel anggota yayasan tersebut.
Hanya saja, papar Ketua Yayasan Laskar Tinggul Wulung, Mbah Ali alias Mbah Anggur, apa yang dikerjakan selama ini bersama timnya adalah relawan yang setiap saat harus terjun ke lokasi bila sedang terjadi musibah. ”Dengan kami tidak pernah memikirkan, bagaimana bisa menata sebuah yayasan yang sumber keuangannya harus tersedia setiap saat dibutuhkan, meskipun dalam AD/ART mengaturnya,”ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, beberapa waktu lalu ketika harus berbulan-bulan sebagai Tim Pemakaman Jenazah Covid-19, memang dalam hal keuangan sempat kalang-kabut. Akan tetapi saat hendak berangkat menuju ke lokasi pemakaman dengan rombongannya yang harus menggunakan transportasi roda empat, ternyata biaya untuk membeli bensin, makan, minum dan rokok setiap personel itu ada-ada saja sumbernya.
Mengingat kondisi tersebut, pembiayaan itu harus dihitung sebagai pinjaman dari pihak yang menyediakan, maka ketika honor pemakaman sudah dicairkan oleh Pemkab Pati beberapa waktu lalu, akhirnya pinjaman tersebut harus ditutup dan semua sudah lunas. Dengan demikian, sebagai pihak yang dituakan dan harus menanggung beban itu, sudah merasa lega karena bisa menutup pinjaman selama honor pemakaman jenazah Covid-19 belum turun.
Di sisi lain, dengan hadirnya jajaran personel Kesbangpol, maka sebagai pihak pembina yayasan dari unsur pemerintah tersebut, hendaknya mengetahui bagiamana Yayasan Laskar Tunggul Wulung, utamanya adalah Tim SAR-nya. ”Tim ini masih butuh peralatan jika harus memberikan pertolongan di laut, di antaranya adalah perahu karet yang bisa bergerak lebih cepat dan leluasa,”imbuhnya.