SAMIN-NEWS.com, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dianggap tidak mempunyai kerjaan. Relevansi tupoksi majelis untuk saat ini tidak ada, begitu pun dengan anggotanya hanya nganggur.
Pengusulan pembubaran MPR itu, datang dari Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. Ia menilai anggota MPR tidak mempunyai kesibukan. Hanya ada satu yang dianggap kerja, yakni pimpinan MPR, Bambang Soesatyo. Itu pun sibuk mengurus di luar tugas jabatannya.
“Saat ini para anggota MPR tak memiliki kesibukan. Dari beberapa pimpinan MPR, hanya Bamsoet yang memiliki kesibukan, itu pun hanya mengurus motor. Yang agak sibuk pimpinan MPR hanya Mas Bambang ngurus motor itu yang paling banyak,” kata dia dikutip CNNIndonesia, Kamis (20/1/2022).
Politikus Partai Gelora ini berniat Bamsoet yang menjadi pimpinan terakhir di MPR. Ia mengaku perihal pembubaran dan menjadikan Bamsoet sebagai ketua terakhir pernah diutarakan kepada yang bersangkutan. Alasannya tak lain adalah faktor tugas dari majelis tersebut.
“Pernah saya telepon Mas Bambang, bahkan sebelum diskusi, saya bilang. Mas kayaknya saya mengusulkan ketua MPR terakhir itu adalah mas Bambang,” ucap Fahri saat itu dalam diskusi daring, Selasa (19/1/2022).
“Jadi, karena sebenarnya enggak ada itu. Kesibukan yang ditegakkan. Nah saya menganggap bahwa, harusnya kita serius memikirkan,” jelasnya.
Fahri menilai semua pihak mestinya kini mulai memikirkan masa depan MPR. Terlebih, ia mengingat pernyataan Presiden Joko Widodo yang ingin melakukan rekonsiliasi nasional saat dirinya masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPR.
“Nah kalau kita mengarah ke sana, maka kita mesti memikirkan masa depan MPR,” katanya.