Sanggar Bakti Pramuka Kwaran Juwana Berubah Jadi Kios Penjual Makanan

Bangunan joglo dengan pintu tertutup ini jauh sebelumnya adalah sebagai Sanggar Bakti Pramuka Kwartir Ranting (Kawaran) Juwana (atas), tapi saat ini halaman depan bangunan tersebut sudah menjadi tempat berdirinya deretan kios penjual makanan (bawah).(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Bagi para personel anggota Pramuka di wilayah Kwartir Ranting (Kwaran) yang sudah senior, dan bahkan sudah banyak pula yang almarhum, seperti Kak Nasir HW, tentu paham benar keberadaan sebuah bangunan joglo. Lokasinya di pinggir jalan atau sisi utara Jl Sunan Ngerang, Juwana, di mana sudah bertahun-tahun bangunan tersebut merupakan Sanggar Bakti Pramuka kwartir ranting setempat.

Akan tetapi, kondisinya sekarang sudah berubah total, di mana bangunan joglo tersebut dari pantauan ”Samin News” pintunya tertutup rapat. Sedangkan papan nama Kwartir Ranting Gerakan Pramuka yang terpasang di depan sudah kusam catnya, dan bahkan boleh dibilang tidak bisa dibaca secara jelas apa yang semula tertulis di papan nama tersebut.

Selebihnya dari itu, tepat di depan pintu bangunan sanggar bakti itu juga sudah berdiri dereten empat unit kios, di mana dua unit kios yang menjual makanan utamanya jenis sosis buka. Akan tetapi dua kios deretan nomor 3 dan 4 dari selatan tutup, dan selebihnya tepat di selah kiri bangunan joglo tersebut juga menjadi toko atau tempat menempatkan barang.

Suasana dalam ruangan Sanggar Bakti Pramuka Kwaran Juwana yang masih terdapat empat bendera, masing-masing Merah Putuh, Lambang Gerakan Pramuka, Lambang Persatuan Pandu Duni Laki-laki dan Perempuan (atas) dan di sisi kiri bangunan utama juga dibuka toko/tempat penyimpan barang (bawah).(Foto:SN/aed)

Dengan demikian, bagi kalangan anggota Pramuka di Kwaran Juwana yang pernah mengetahui bahwa bangunan tersebut bertahun-tahun sebelumnya adalah merupakan sanggar bakti, tentu timbul tandanya. Apalagi, jika tidak hal-hal yang berkait dengan berubahnya fasilitas bangunan itu menjadi deretan kios, serta pintu bangunan utama juga selalu tutup.

Di sisi lain, juga barangkali anggota Pramuka lainnya di Kwaran tersebut juga sempat terlintas pertanyaan, siapa sebenarnya yang membangun unit kios dan digunakan untuk toko. Jika itu pihak ketiga, apakah pemanfaatannya dengan bagi hasil karena yang memanfaatkan sekarang menyatakan hal tersebut, didapat dari cara menyewa.

Sebut saja, salah seorang di antaranya, adalah Sukahar, asal Desa Beringin Wareng, Kecamatan Winong, bahwa ia menyewa melalui salah seorang anggota keluarganya. ”Untuk kios di sebelah bangunan utama, dulu disewa orang selama satu tahun, tapi baru 6 bulan tidak dipergunakan lagi, maka sisa 6 bulan berikutnya kami sewa,”ujarnya.

Previous post Kubah Masjid Besar Tetap Bisa Jadi, Tapi ”Jadi” Guyonan
Next post Baksos Polres Pati dan Berkunjung ke Anggota yang Sedang Sakit

Tinggalkan Balasan

Social profiles