Pedagang di Kawasan Waduk Gembong Beramai-ramai Memindahkan Warung Berjualan Miliknya

Salah seorang pemilik warung yang selama kemarau berjualan di daerah genangan Wadok Seloromo, di Desa/Kecamatan Gembong, kini harus memindahkan warung miliknya (atas) dan para pengunjung waduk tersebut tiap hari libur maupun hari Minggu selalu ramai.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Model memanfaatkan lokasi untuk berjualan dengan membuka warung tenda di daerah genangan Waduk Seloromo, di Desa/Kecamatan Gembong, muncul selama musim kemarau sejak tahun 2021 lalu. Kendati masa pandemi, tapi warga tetap melakukan kunjungan di lokasi waduk peninggalan pemerintah kolonial tersebut.

Dengan demikian, sebagaimana biasanya bila muncul ”gula” warga pengunjung, maka ”semutnya” para penyedia warung makanan dan minuman pun mengikutinya. Karena pengunjung bila sore maupun malam hari memilih lokasi untuk bersantai bersama keluarga di kawasan genangan waduk yang berubah menjadi tanah lapang, maka para pedagang pun beramai-ramai mengejarnya.

Tak mengherankan, papar beberapa warga di lingkungan kawasan waduk, para pedagang pun beramai-ramai mendirikan warung tenda di lokasi genangan yang bila kemarau memang terhindar dari air. ”Hal tersebut biasanya berlangsung sampai November, kemudian datang lagi musim hujan dan daerah genangan waduk pun sedikit demi sedikit dirambah genangan air,”ujar salah seorang di antara  mereka, Muji Harjono (42).

Pendirian warung berjualan menghindar dari genangan air Waduk Gembong, di Desa/Kecamatan Gembong.(Foto:Sn/aed)

Karena itu, lanjutnya, hampir di daerah genangan selama kemarau itu menjadi pilihan pemilik warung untuk berjualan. Hal tersebut tidak hanya di lokasi waduk yang masuk wilayah Ngembes, Desa Gembong, di mana di lokasi tersebut juga terdapat satu objek lokasi yang disebut tempat berhentinya Ki Ageng Selo.

Selebihnya, ada pula lokasi di barat ujung waduk yang dikenal sebagai lokasi Joko Tingkir, tapi lokasi ini sampai sekarang masih bisa bertahan berjualan di pinggir kawasan, karena genangan air belum mencapai lokasi itu. Sedangkan yang mulai berkurang, adalah pemilik warung yang berjualan di lokasi sisi barat waduk dan diberi nama Seloromo, serta yang tetap aman dari jangkauan genangan adalah pedagang yang berjualan di sepanjang pinggir jalan sisi timur.

Kondisi munculnya daerah genangan yang berubah menjadi tanah lapang, tapi kini kembali lagi tergenang air waduk, tentu saja bagi para pedagang tidak ada pilihan lain. ”Apalagi jika tidak beramai-ramai memindahkan warungnya yang semula mengambil tempat di daerah genangan,”imbuhnya.

Previous post Pepohonan di Kawasan Lingkungan TPA Perlu Dilakukan Penataan
Next post E-Koran Samin News Edisi 10 Februari 2022

Tinggalkan Balasan

Social profiles