SAMIN-NEWS.com, PATI – Hujan deras yang mengguyur sejak semalam hingga Jumat (18/Februari) 2022 pagi dan juga siang hari, berdampak meluapnya gelontoran air alur kali yang berhulu di Lereng Patiayam. Sedangkan salah satu alur kali dimaksud, adalah di Dukuh Jeglong, Desa Pegandan, Kecamatan Margorejo ke selatan masuk alur Kali Ngasinan hingga ke alur Kali Blado, di Desa Sokokulon dan Jimbaran.
Akibatnya, dua desa yang disebut terakhir pun terdampak atas terjadianya gelontoran luapan air tersebut yang bermulai dari titik awal di Desa Sokokulon. Tepatnya mulai dari sekitar lingkungan gereja setempat, air mengalir deras di ruas jalan poros desa ke selatan sampai ke desa tetangganya, yaitu Jimbaran yang beberapa waktu lalu alur kalinya baru saja selesai dinormalisasi.
Sebagaimana dikabarkan oleh seorang relawan peduli bencana di Pati. David Setiawan, begitu pantauan dari turunnya hujan deras tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa kedua desa tersebut. ”Saatnya gelontoran air mencapai puncak tertinggi, yaitu berkisar 50-75 cm kami bersama jajaran personel petugas dan warga siaga di lokasi,”ujarnya.
Dari kondisi gelontoran air terendah yang juga sampai ke kawasan perkampungan dan jalan/gang-gang, lanjutnya, semua merata kemasukan air dengan genangan terendah mencapai 40 cm. Akan tetapi air tersebut yang mengalir dari Sokokulon menuju bagian hilir di Jimbaran dipastikan tidak terlalu berkepanjangan kendati leber sampai ke perkampungan dan persawahan.
Hal itu tak bisa dihindari sebagai dampak dari tingginya curah hujan di kawasan hulu, tapi kondisi alur kali tak mampu menampung gelontoran luapannya. Apalagi alur Kali Blado yang melintas di dua desa tersebut sepanjang alurnya rata-rata sudah menyempit, sehingga begitu terjadi luapan cukup besar akhirnya limpas ke perkampungan dan jalan.
Dengan demikian, Jimbaran yang bersebelahan tapi berlokasi paling hilir hari mengalami hal sama dan bagian belakang. ”Maksudnya, setelah air dari Sokokulon mulai berkurang atau surut ganti akses ruas jalan poros desa tersebut sekitar dua kilometer ganti yang terkena gelontoran genangan air, tapi kejadian tersebut dari pantauan kami tidak menimbulkan kerusakan,”imbuhnya.