Pengguna Jalan dari Selatan Lampu Merah Puri yang Hendak Belok Kanan Tak Bisa Main Terobos

Di belakang pos penjagaan lampu pengatur lalu lintas perempatan Puri yang selama ini tidak berfungsi sering mejadi tempat untuk menerobos pengguna jalan dari selatan yang hendak belok kanan (ke timur) meski lampu menyala merah.(Foto:SN/aed)
Di belakang pos penjagaan lampu pengatur lalu lintas perempatan Puri yang selama ini tidak berfungsi sering mejadi tempat untuk menerobos pengguna jalan dari selatan yang hendak belok kanan (ke timur) meski lampu menyala merah.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Di lokasi lampu pengatur lalu lintas perempatan Puri, selama ini terdapat dua gardu pos jaga untuk personel jajaran Satlantas Polres Pati. Akan tetapi, selama ini kedua pos tersebut sudah tidak lagi berfungsi sehingga tampak kurang terawat, sehingga pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) harus memeliharanya dengan melakukan pengecatan.

Adapun yang menjadi prioritas, yaitu gardu di sisi pojok timur yang dicat dengan cat warna khas dinas yang bersangkutan, yaitu hijau. Dasar pertimbangannya di belakang gardu tersebut ada pelataran pertokoan di kompleks Plasa Puri yang dimanfaatkan untuk menerobos para pengguna Jl Kolonel Sunandar dari selatan.

Ditanya berkait hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Mukhamad Tulus Budiarto, tidak mengelak bahwa masalah itu kelihatannya sepele tapi sangat mengganggu, utamanya dari sisi keindahan dan ketertiban lalu lintas. ”Sudah tahu lampu pengatur lalu lintas dari selatan menyala merah, tapi masih ada pengguna jalan yang memaksa belok kanan (timur),”ujarnya.

Tidak bisa diterobos lagi antara belakang pos jaga dan batas teras Plasa Puri, karena sudah ditutup deretan pot bunga cukup berat, karena terbuat dari bahan semen.(Foto:SN/aed)
Tidak bisa diterobos lagi antara belakang pos jaga dan batas teras Plasa Puri, karena sudah ditutup deretan pot bunga cukup berat, karena terbuat dari bahan semen.(Foto:SN/aed)

Padahal, lanjutnya, dari barat atau dari Jl Tunggulwulung dan Jl P Diponegoro, karena lampu isyarat menyala hijau, maka pengguna jalan dari arah tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Akan tetapi, tiba-tiba muncul kendaraan lain dari sisi kanan, atau selatan yang lampu isyaratnya menyala merah tentu sangat membahayakan pengguna jalan dari barat.

Berdasar pertimbangan tersebut, maka gardu atau pos jaga yang kumuh itu dicat sehingga tampak bersih, kemudian di belakangnya dijajarkan pot-pot bunga untuk memagari, agar pengguna jalan dari selatan tidak main terobos lagi lewat pelataran plasa yang terbuka. Upaya yang dilakukan pihaknya ini, paling tidak selain mengurangi fasilitas yang sudah kumuh tak terawat dan juga membantu mengurangi terjadinya pelanggaran, yaitu menerobos di lingkungan lampu pengatur lalu lintas.

Terlepas dari hal tersebut, beberapa fasilitas umum, utamanya taman-taman yang sudah dimakan usia tapi kurang terawat sehingga tidak menarik lagi, sekarang ini dilakukan pembenahan. ”Di antaranya adalah Taman Patung Kuda di jalur lambat antara Margorejo hendak masuk ke dalam Kota Pati, tepatnya di perempatan lampu merah Jl Taman Makam Pahlawan,”imbuhnya.

Previous post Matinya Lampu PJU Tlogowungu – Guwo Sudah Bebas dari Tanggung Jawab Rekanan
Pelaksanaan paket pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Next post Peringatan Dini; Rekanan Paket Pekerjaan IPDMIP Progres Akhir Maret Harus Capai 80 Persen

Tinggalkan Balasan

Social profiles