SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Dinas Pertanian (Dispertan), Nikentri Meiningrum mengungkapkan di Kabupatan Pati cukup banyak tanaman potensial. Di antaranya seperti Padi, Jagung, Kacang Hijau hingga Kedelai.
“Tanaman di Pati ada jagung juga kacang hijau yang biasanya ditanam di lahan tadah hujan, karena kacang hijau ini tidak begitu membutuhkan banyak air, petani yang banyak menanam ini di daerah Pati selatan,” kata Niken di kantornya belum lama ini.
Sudah jelas halnya tanaman padi membutuhkan banyak pasokan air. Berbeda halnya dengan tanaman lain. Ia menyebut lahan setelah ditanami padi, ketika sudah tak ada hujan, mereka para petani menanam kacang hijau.
Menurutnya, untuk saat ini petani enggan menanam kedelai dikarenakan harganya yang kurang menguntungkan. Lalu, petani lebih memilih menanam kacang hijau di lahan bekas padi tersebut lantaran dinilai lebih menguntungkan.
“Kalau kedelai terus terang harganya kurang bagus, petani tidak mau menanam. mereka beralih menanam kacang hijau. Para petani biasanya menanam di bulan April-Mei,” jelasnya.
Dirinya menambahkan kalau bulan Maret seperti ini, petani masih menanam padi. Pasalnya diketahui masih cukup sering hujan. Petani tidak khawatir akan ketersediaan pasokan air. Sedangkan, setelah padi dipanen biasanya ditanam kacang hijau.
Adapun berdasarkan data Disdagperin, harga kedelai masih kalah dengan kacang hijau. Harga kedelai per 8 Maret Rp14 ribu per kilogram sedangkan harga kacang hijau Rp24 ribu per kilogram.