SAMIN-NEWS.com, PATI – Kasi SMK pada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Provinsi Jawa Tengah, Sukarno berharap lebih dengan peran Bursa Kerja Khusus (BKK) di masing-masing SMK. Dimana BKK mempunyai andil besar dalam menyalurkan lulusan ke dunia industri.
Ini dikatakan dirinya di sela kegiatan Peningkatan Kompetensi Pengelola Bursa Kerja Khusus (BKK) yang diikuti sekitar 100 orang para pengelola lembaga di sekolahnya yang berasal dari tiga daerah, Kudus, Pati dan Rembang, di SMK 2 Pati, Rabu (23/3/2022).
Menurutnya, yang perlu dikuasai oleh pengelola BKK adalah mulai dari tracer lulusan, pemantauan penerjunan prakernya ke dunia industri, kemudian data semua alumni ditracer dengan istilah big data.
“Pasalnya dunia industri mencari tenaga kerja lewatnya melalui BKK, maka tergantung pandainya BKK menggandeng industri,” ucap Sukarno.
Dia menginginkan ada keterserapan lulusan karena ini fungsinya untuk mengoptimalkan BKK dengan dunia industri. Sementara berdasarkan data yang dimilikinya keterserapan di BKK sebelum pandemi cukup variatif, ada 90 bahkan sampai 100 persen.
Namun, Sukarno menyebutkan lantaran pandemi dua tahun lebih ini berdampak pada sektor industri, cukup berpengaruh pada pembukaan lapangan kerja baru. Hal itu memicu penyaluran lulusan SMK tidak bisa optimal.
“Tetapi rata-rata kita ambil sekolah yang sudah settel di atas 50 persen keterserapannya. Sedangkan sekolah yang belum settel di bawahnya,” jelasnya.
Sementara dari tiga daerah di bawah naungan cabang Dinas, kata dia ranking BKK dengan penyaluran lulusan yang paling bagus adalah Kudus, kedua Pati dan ketiga Rembang. Karena di Kabupaten Kudus kebanyakan sekolahnya dinilai hampir mirip dengan mini industri.
“Indikatornya keterserapan yang digunakan yaitu di dunia kerja, wirausaha dan melanjutkan perguruan tinggi. Harapannya lulusan semua terserap, sehingga tidak ada istilah lagi SMK penyumbang angka pengangguran terbesar,” tandasnya.