SAMIN-NEWS.com, PATI – Paguyuban petani bawang merah di Kabupaten Pati mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kamis (31/3/2022). Dalam kunjungannya itu, petani bawang minta perhatian pemerintah daerah melalui wakilnya untuk memikirkan harga bawang merah yang anjlok.
Paguyuban petani bawang Pati itu terdiri dari dari beberapa kecamatan, seperti Wedarijaksa, Juwana dan Batangan. Para petani bawang merah itu disambut dan audiensi dipimpin Komisi B.
“Pada intinya saudara-saudara dari paguyuban petani bawang merah ini berharap untuk panen rayanya ini bisa terserap, bisa terjual dengan harga yang standar,” kata Ketua Komisi B, Sutarto Oenthersa.
Saat audiensi itu disebutkan bahwa Kabupaten Pati kini memasuki pasca panen. Artinya, ketika panen sudah jelas komoditas bawang merah banyak, tetapi membuat harganya anjlok.
Koko begitu panggilannya, menjelaskan audiensi tersebut menghasilkan beberapa poin rekomendasi. Sehingga petani bawang merah sejahtera, komoditas dari petani bisa terserap juga harganya bisa stabil.
“Rekomendasi kami dari komisi B, pertama untuk membuatkan gudang penyimpanan. Kedua Bulog juga bisa bersinergi dengan petani bawang. Ketiga Dari dinas pertanian, perdagangan, dan perekonomian bisa membantu berjalannya dengan baik terakhir asuransi petani bawang merah,” Koko menjelaskan.
Harga bawang merah dari petani anjlok dibanding dengan harga jual di pasaran. Ini menjadi tuntutan petani bawang agar bisa terserap dengan harga standar di pasaran.
“Kalau kami tadi dan temen-temen ngecek dipasar berkisar antara Rp 20.000 sampai Rp 23.000, tetapi tadi dari petani hanya 11.000 kurang timpang harganya kalau bisa kita harap bisa setabil sesuai dengan standar harga bawang di pasar,” tandasnya.(adv)