SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati, Hadi Santosa mengatakan instansinya ditarget mampu mencapai pendapatan tahun anggaran 2022 sebesar Rp9 miliar. Target tersebut lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp7 miliar.
Target pendapatan sebesar Rp9 miliar itu, menurutnya mengacu pada keputusan yang telah ditetapkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tahun anggaran 2022.
“Ditarget sebesar Rp9.235.122.000. Memang naik cukup signifikan dibanding tahun kemarin yakni target pendapatan itu Rp7.564.880.000, ada selisih sebesar Rp1.670.242.000,” kata Hadi, dikonfirmasi Samin News, Senin (4/4/2022).
Dalam penuturannya, angka tersebut terbilang cukup besar. Berdasarkan perhitungan Disdagperin, kata dia dari sisi kompetensi tidak masuk karena di atas kertas cukup sulit untuk merealisasikan. Kendati demikian, pihaknya akan berusaha memenuhi target secara maksimal.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Hadi menegaskan bahwa Disdagperin per tanggal 31 Desember 2021 mampu menyetorkan pendapatan dari sektor retribusi perdagangan ke kas daerah sekitar Rp6,8 miliar. Artinya di tahun 2021 itu ada selisih sekitar Rp1 miliar dari target Rp7 miliar.
Berdasarkan tahun lalu, dirinya menjelaskan terdapat kendala sehingga target yang ditetapkan tidak mampu dipenuhi. Misalnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19 memberikan dampak pada target pendapatan yang tidak dapat tercapai.
“Memang pada tahun kemarin, kami tidak memenuhi target pendapatan. Akan tetapi, ada beberapa hal yang menyebabkan tidak tercapainya target tersebut, ada kenaikan target pendapatan kurang lebih Rp600 juta dari tahun 2020 ke 2021,” tegasnya.
“Saat PPKM diberlakukan, pendapatan pedagang menurun. Sehingga mengalami kesulitan untuk membayar retribusi,” imbuh Hadi.(adv)