SAMIN-NEWS.com, PATI – Kepala Bidang Pengelolaan Pasar pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), BJ Isrhony mengatakan program utama tahun ini di bidangnya yaitu meningkatkan pendapatan untuk berkontribusi nantinya disetorkan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Secara garis besar, programnya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan. Akan tetapi, dirinya tidak merinci apa saja kegiatan untuk menunjang program yang direncanakan tersebut.
“Program untuk tahun ini yaitu peningkatan pendapatan dari sektor pasar. Itu programnya, namun untuk strateginya bisa berbagai cara. Gongnya (kesimpulannya) itu untuk meningkatkan pendapatan,” katanya, Rabu (13/4/2022) kemarin.
Terkait dengan program peningkatan pendapatan itu, kata dia perlu pembahasan mendalam. Pasalnya, untuk meningkatkan pendapatan itu ada kaitannya dengan tarif retribusi yang dibebankan kepada pedagang.
Oleh karena itu, tidak lantas serta merta menaikkan retribusi. Tetapi juga dibarengi dengan fasilitas yang diberikan kepada mereka. Baik itu menyangkut kenyamanan pedagang, keamanan, kebersihan hingga ketertiban.
“Kan tidak bisa langsung narik larang. Karena kita juga harus memberikan fasilitas kepada pedagang itu, seperti kenyamanan, keselamatan dijamin seperti saat ini di tengah pandemi jangan sampai ada klaster,” ucap Isrhony.
Seperti diketahui, Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Kabupaten Pati menetapkan kenaikan pendapatan bagi Disdagperin. Dimana tahun sebelumnya, pendapatan yang ditarget sekitar 7 miliar tetapi tahun ini menjadi 9 miliar.
Dalam kesempatan itu, Isrhony mengungkapkan sedikitnya terdapat 20 pasar daerah yang jadi tanggung jawabnya. Seperti Pasar Wage, Puri, Sleko 1 dan 2, Rogowongso, Pujasera, Dosoman, Gembong, Juwana Baru, Porda, Trangkil, Wedarijaksa, Bulumanis dan sebagainya.(adv)