Kapolres Pati;Dalam Kontestasi Politik Siapa pun Bisa Bertanding untuk Bersanding

Kapolres Pati AKBP Jon Wesley Aryanto.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Dalam kontestasi politik apa pun seharusnya bisa menggunakan pendekatan filosofi olahraga, yaitu ”bertanding untuk bersanding.”  Sebab, hukum pertandingan dalam banyak hal hanya ada dua hasil yang menentukan, apalagi jika tidak kalah pasti kemenangan yang diraih para petarungnya.
Karena itu terlepas dari proses saat bertanding, sudah semestinya yang kalah bisa bersanding dengan yang menang, atau sebaliknya mengingat apa yang terjadi dalam proses berkompetisi hanya itu fakta dan realitasnya. Sehingga tak perlu lagi ada yang harus jadi korban maupun dikorbankan demi mempertahankan kemenangan dan menolak kekalahan.
Pendapat tersebut merupakan bagian dari rangkaian ungkapan Kapolres Pati, AKBP Jon Wesley Aryanto dalam percakapan dengan ”Samin News” (SN) tadi petang, di pintu masuk lantai dua DPRD setempat. Pembenaran atas pendapat tersebut disokong pula Wakil Bupati Saiful yang petang itu juga hendak meninggalkan Gedung DPRD bersama Bupati Haryanto dan Sekda Suharyono, usai mengikuti halalbihalal dengan jajaran legislatif.
Atas dasar dan pertimbangan itu, katanya lebih lanjut, pihaknya mengharap serta mengingatkan warga Pati agar tidak terpengaruh provokasi pihak mana pun, mengingat mulai Selasa (11/6) besok Mahkamah Konstitusi (MK) RI, mulai memasuki masa persidangan. ”Semua warga juga sudah mengetahui, bahwa sidang MK yang akan berakhir Jumat (28/6) akan mengadili perselisihan hasil Pemilu Presiden (Pilpres) Tahun 2019,”ujarnya.
Dengan demikian, katanya lagi, siapa pun warga negara di republik ini sebagai pemegang hak konstitusi sudah melaksanakan amanat tersebut, Rabu (17/4) lalu. Jika di kemudian hari ternyata ada perselisihan soal hasil, maka rakyat menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada proses hukum yang menjadi wewenang MK.
Itu artinya, rakyat tak perlu terjebak oleh hasutan-hasutan, provokasi maupun upaya lain yang ingin memecahbelah persatuan dan kesatuan yang selama ini berhasil kita ciptakan bersama sebagai warga negara yang berdaulat. Sebab, pemegang kedaulatan tertinggi di republik ini tak lain adalah rakyat sebagai pemilik sah NKRI.
Apalagi, bagi warga Pati, dia mengajak untuk tetap menjunjung tinggi sportivitas karena kontestasi politik sudah berakhir. Sehingga tidak harus ikut-ikutan masuk ke ranah di luar apa yang bukan menjadi haknya, maka menerima apa pun  yang menjadi putusan hukum  MK, tentu lebih terhormat dan tidak akan tergadai harga dirinya sebgai bangsa di negara yang berdaulat.
Untuk itu, tak perlu merasa sebagai pihak yang dirugikan karena kontestasi politik tersebut akan kembali terulang lagi lima tahun ke depan. ”Apa salahnya, jika filosofi olahraga bertanding untuk bersanding menjadi dasar pemikiran, dan acuan dalam kurun waktu lima tahun mendatang,”tandas Jon Wesley Aryanto.(sn) 
Previous post Habis makan opor ayam kembali sego kucing pilihan wong pati.
Next post Bupati Sedikit Lega; Warganya Tidak Jor-joran Selanggarakan Hiburan Dangdut

Tinggalkan Balasan

Social profiles