SAMIN-NEWS.com, PATI – Awal Tahun 2022 lalu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati menerima penggabungan Bidang Kebersihan, Persampahan, dan Pertamanan yang semula menjadi bagian dari DPUPR kabupaten setempat. Sejak itu terobosan baru pun dilakukan, yaitu mengembangkan Biokonversi Maggot ”Black Soldier Fly (BSF) di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo.
Biokonversi Maggot ”BSF” yang dikembangkan tersebut, papar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Mukhamad Tulus Budiarto, tujuannya tak lain untuk mengurangi sanpah yang masuk ke TPA, utamanya sampah organik. Untuk keperluan tersebut, maka dibuatlah rumah Maggot seluas 40 meter persegi yang memiliki beberapa fasilitas.
Di antaranya, mulai dari ”Biopond” Maggot, Kandang BSF, Almari Prepupa/Pupa serta peralatan pendukung operasional budidaya maggot. ”Dalam perkembangannya, budidaya Maggot ini mampu mengurangi sampah organik yang masuk ke TPA sebanyk 300 s/d 500 kilogram setiap hari,”ujarnya.
Hal tersebut, lanjutnya, akan terus bertambah pengurangan sampah organik di TPA seiring dengan berkembangnya populasi Maggot yang dibudidayakan itu. Sehinggga ke depan pihaknya pun akan merencanakan penambahan rumah Maggot, untuk menambah kapasitas pengurangan sampah organik melalui sistem Biokonversi Maggot BSF itu.
Selebihnya juga diharapkan, selain mengurangi sampah organik di TPA, Maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai sebagai alternatif. Yakni, untuk pakan ternak serta kotoran Maggot berupa bekas Maggot (Kasgot juga dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik, sehingga banyak yang bisa dimanfaatkan dalam budidaya ini.
Dengan demikian, nantinya banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari pengembanganan Biokonversi Maggot BSF. ”Apalagi, setelah beberapa bulan terakhir budidaya berlangsung banyak Maggot yang mulai bermunculan, dan diharapkan perkembangan bisa maksimal,”imbuh Mukhamad Tulus Budiarto.