SAMIN-NEWS.com, PATI – Barangkali atau minimal warga dalam Kota Pati, selama ini tidak pernah terlintas di benak dan pemikirannya. Yakni, bagiaimana jika dalam kurun waktu lima tahun mendatang lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, tiba-tiba penuh dan tidak lagi mempunyai ruang untuk warga membuang produk sampahnya.
Karena itu, pihak yang berkompeten Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Minggu (8/Mei) hari ini mulai sedikit merasa lega karena produk buangan sampah dari warga sejak menjelang hingga usai Lebaran hari ini terdeteksi mulai kembali normal. Itu artinya, para personel yang harus mengangkut sampah dari Tempat Penampungan Sementara (TPS) tidak lagi terjadi penambahan volume.
Maksudnya, rata-rata mereka hanya mengangkut sampah dari TPS ke TPA sebanyak dua kali sehingga tidak seperti saat menjelang Lebaran hingga Sabtu (7/Mei) kemarin ditambah dua kali lipat. ”Dengan demikian, mulai hari ini sampah yang masuk ke TPA kembali rata-rata antara 80 s/d 100 ton atau paling tidak sudah berkurang separuhnya,”tandas Kepala DLH Kabupaten Pati, Mukhamad Tulus Budiarto.
Dengan demikian, lanjutnya, dalam kondisi tersebut pihaknya tentu merasa sedikit lega karena timbunan sampah di TPA tidak lagi bertambah menggunung yang dampaknya sekarang mulai luber ke lubang sisi utara. Karena itu, produk-produk sampah dari warga yang banyak dibuang ke tempat penampungan sementara, lebih baik sejak keluar dari rumah sudah terlebih dahulu dipilah secara maksimal.
Apalagi, sampah dari buangan buah-buahan yang membusuk lebih baik dikemas tersendiri yang bisa terlihat oleh petugas pengambil, sehingga harus menggunakan kemasan kantong plastik yang transparan. Melalui cara itu, petugas akan melihat dan mengangkutnya dipilahkan karena sampah buah yang membusuk tersebut untuk memberi makan lalat Maggot BSF yang saat ini memang tengah diberdayakan di lingkungan TPA Sukoharjo.
Terlepas dari hal itu, paling tepat warga harus mengatur produk sampah dari rumah tangganya lebih banyak diupayakan sampah-sampah organik yang mudah terurai. ”Kalau semua sampah dari jenis anorganik, utamanya kemasan-kemasan kantong dan botol plastik, seharusnya sudah dipilah sejak sebelum ke luar rumah, sehingga bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan bank sampah,”imbuhnya.