SAMIN-NEWS.com, PATI – Sedikitnya 2000 ketupat dan lepet diarak warga Desa/Kecamatan Gembong keliling kampung pada Sabtu (7/5/2022).
Ketua Panitia kegiatan, Abdul Jalil menyatakan parade gunungan ketupat dan lepet ini digelar untuk memperkuat tali persaudaraan antar warga. Di samping itu, kegiatan ini dilakukan atas kegelisahan akan budaya bodho kupat (lebaran ketupat) yang kian lama kian pudar.
“Meskipun warga kami tergolong adem-adem saja, tapi kerukunan tetap harus ditingkatkan. Seperti filosofi ketupat, dari dua bilah janur yang lemah, mampu menjadi wadah yang kuat,” katanya, Senin (9/5/2022).
Dirinya menjelaskan, ketupat dan lepet itu dibuat oleh masyarakat setempat. Panitia memberikan 2000 janur yang selanjutnya dibagi ke masyarakat, masing-masing KK mendapat jatah 15 janur. Dengan langkah ini, ia berharap kerukunan warga semakin meningkat.
“Dalam gunungan itu ada kontribusi seluruh warga. Intinya, kalau kita bersama-sama, betapapun sulitnya permasalahan akan bisa diatasi,” ungkapnya.
Usai parade gunungan kupat dan lepet, acara dilanjutkan dengan halal bil halal warga setempat. Salah satu tokoh masyarakat setempat, K. Sholikhin mengatakan kegiatan semacam ini sangat bermanfaat untuk menjalin hubungan antar masyarakat.
“Ide-ide kreatif semacam ini sangat diperlukan, apalagi dalam hal melestarikan budaya agar tidak terkesan kuno dan tetap diminati anak-anak muda kita,” tuturnya.
Menurutnya, persatuan hanya bisa dicapai dengan kerukunan. Selain itu, lanjutnya, rasa tentram juga bisa diraih dengan cara menjaga kerukunan dengan tetangga.
“Rukun itu salah satu nikmat Allah. Kalau kita tidak rukun, kita dalam kondisi darurat, maka malu lah kita meminta bantuan tetangga. Susah sekali hidup orang yang tidak menjaga kerukunan,” tandas dia.