SAMIN-NEWS.com, PATI – Pasca ikut terbakarnya sisi barat Jembatan Juwana I atau jembatan lama, Minggu (22/Mei) 2022 dinihari lalu, kini pihak PDAM Tirta Bening Pati langsung melalukan pembongkaran jaringan pipa terpasang. Selama ini jaringan pipa itu menempel di sela-sela konstruksi sisi kanan jembatan itu, tapi ada tiga sambungan pipa yang ikut terbakar.
Jaringan pipa tersebut selama ini, papar personel dari perusahaan itu, Adi, untuk melayani kebutuhan air bagi para pelanggannya di Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana dan sekitarnya. Akan tetapi, terlepas dari hal itu untuk pembongkaran jaringan pipa memang harus dilakukan mengingat jembatan tersebut harus dibongkar, untuk diganti dengan pembangunan jembatan baru.
Ketika ditanya, kapan pembongkaran jembatan dilakukan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti, tetapi ancar-ancarnya jika tidak akhir bulan ini (Mei) juga awal Juni 2022 mendatang. ”Yang penting saat jembatan dibongkar, jaringan pipa kami yang terpasang di tempat itu sudah bersih sehingga pembongkaran jaringan pipa dilakukan lebih cepat,”ujarnya.
Terpisah pelaksana lapangan rekanan yang akan melaksanakan pekerjaan pembangunan Jembatan juwana dari PT Bukaka, Harnowo menyampaikan, bahwa untuk pembongkaran jembatan saat ini masih disusun rencana pekerjaannya. ”Sebab, prinsip kami dalam melaksanakan pekerjaan tersebut harus penuh ke hati-hatian,”paparnya.
Akan tetapi, lanjutnya, dengan ikut terbakarnya sisi barat jembatan tersebut, maka lebih baik jika pembongkarannya dilakukan lebih cepat sehingga semua arus lalu lintas dialihkan ke ruas jalan alternatif. Di sisi lain, untuk melaksanakan pekerjaan jembatan baru pihaknya ingin mendapat dukungan sepenuhnya dari semua pihak jajaran terkait.
Karena itu, sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut pihaknya harus membahas persiapannya melalui rapat koordinasi dengan semua pihak yang bersangkutan, sehingga saat pelaksanaan nanti tidak memunculkan kendala. Sehingga persiapan maksimal juga harus dilakukan, termasuk upaya membersihkan bahu jalan sisi kiri jalan jalur alternatif untuk mengalihkan arus lalu lintas dari barat.
Sedang yang menjadi perhatian secara terus menerus saat ini, yaitu penanganan kerusakan ruas jalan untuk pengalihan arus lalu lintas mulai dari selatan Alun-alun Juwana. Perbaikannya melalui penambalan (patching) dengan aspal dingin terus dilakukan, agar benar-benar terjadi rekanan maksimal sehingga bila rusak lagi saat dilalui kendaraan berat yang melintas kembali diperbaiki.
Prinsipnya, saat ruas jalan itu setelah digunakan melintas secara maksimal untuk arus lalu lintas dari barat yang dialihkan ke ruas jalan tersebut maupun yang selama ini melintas dari timur benar-benar sudah maksimal. ”Persiapan maksimal itulah yang saat ini kami lakukan sebelum mulai melaksanakan pekerjaan, termasuk rapat-rapat koordinasi dengan semua jajaran terkait,”imbuhnya.