SAMIN-NEWS.com, PATI – 40 persen dari anggaran daerah dialokasikan untuk membeli produk lokal atau produk-produk usaha kecil dan menengah (UMKM). Hal ini untuk mendukung kebijakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati), Hadi Santosa menyebutkan produk UMKM lokal mayoritas adalah produk Makanan Ringan (Makring), selebihnya batik dan kerajinan.
“Kita ada target sebenarnya, 40 persen dari APBD untuk belanja produk dalam daerah. Produk di daerah mayoritas adalah produk makanan ringan sandang (batik) dan asesoris,” ucap Hadi kepada Samin News, Sabtu (18/6/2022).
Gernas BBI tersebut mendorong UMKM naik kelas serta menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, yang diperhatikan juga adalah upaya dari perlakuan usaha dalam meningkatkan kualitas produk agar lebih kompetitif.
Terkait dengan pembelian produk lokal itu, dirinya mengakui bahwa ada produk yang belum bisa dipenuhi oleh daerah. Akan tetapi, dengan kreativitas UMKM maupun industri kecil menengah (IKM) produk lokal akan semakin komplit untuk mencukupi belanja barang maupun jasa yang dibutuhkan instansi pemerintah.
“Ada beberapa produk yang mungkin tidak bisa dicukupi oleh daerah, contohnya adalah produk elektronik dan produk kesehatan. Saya kira dengan semangat penggunaan produk dalam negeri dan daerah bisa untuk memenuhinya,” pungkasnya.(adv)