SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemilik Nagallery Art, Ratna Anggraheni salah satu IKM di Plaza Pragolo yang menekuni usaha kerajinan batok atau juga dikenal tempurung kelapa menceritakan tentang usahanya.
Batok yang dianggap remeh, tapi beda dengannya diubah jadi produk yang bernilai jual. Pemilihan bahan baku, pengolahan hingga tahap finishing dilakukan dengan terampil dan cermat sehingga menghasilkan karya yang berkualitas.
Di antaranya batok yang ia buat itu menjadi produk suvenir, seperti gantungan kunci, bros, relief, patung hingga wayang batok.
“Mulainya sejak tahun 2010, tapi dulunya bukan menekuni kerajinan batok namun kerajinan dari daun sirsat,” terangnya, Selasa (21/6/2022).
Kemudian, bertambahnya waktu ia menilai bahan baku dari daun sirsat itu kualitasnya tidak awet. Hingga akhirnya ia berpikir bagaimana membuat karya yang berkualitas serta awet.
Daun sirsat itu dibuat bahan dasar untuk seni kaligrafi serta barang nyeni lainnya. Namun menurutnya, ia tidak beralih secara sepenuhnya, akan tetapi hanya mengembangkan. Kemudian daun sirsat tetap ia buat meski tidak sesering dulu.Dirinya menjelaskan produk suvenir itu untuk memasok ke tempat wisata.
Produknya itu dijual mulai Rp1.500 hingga hingga Rp20.000. Sedangkan untuk relief paling tinggi sekitar Rp20 – Rp25 juta. Tergantung dari tingkat kerumitan pengerjaan.
“Kalau relief dua dimensi menuju tiga dimensi mirip patung tapi datar. Tapi kalau patung bener-bener tiga dimensi. Yang namanya batok kan barang bulat, kalau patung kan ada yang bisa diluruskan, bisa di lengkung tetep, jadi perlu perlakuan khusus,” tutupnya.(adv)