SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Komisi Disabilitas Nasional (KDN) dalam audiensinya menyampaikan beberapa aspirasi kepada pemerintah kabupaten, melalui Bupati Kudus Hartopo yang digelar di Pendopo Kabupaten Kudus (9/7/2022).
Bersama Wakilnya, Deka Kurniawan, beberapa anggota Komisi Disabilitas menyampaikan keluhan atau aspirasi yang disampaikan langsung kepada Pemkab Kudus melalui Bupati Kudus Hartopo.
Rosyid selaku pendamping teman tuli di Kudus menyampaikan aspirasinya ke Bupati Hartopo. “Banyak teman tuli mengeluhkan tentang guru atau pengajar di tempat sekolah luar biasa di Kabupaten Kudus,” ujarnya.
Ia mengatakan, banyak guru saat mengajar murid sekolah luar biasa tidak menggunakan bahasa isyarat, dan memilih untuk mengajar biasa. “Guru di slb jika makai isyarat akan capek. Memilih mengajar biasa. Ketika ditanya salah malah dimarahin. Harusnya dulatih isyarat sejak dini,” kata dia.
Dirinya juga menganggap teman tuli bahasa isyarat paling jelek di Karesidenan Pati. Kemudian terkait pekerjaan juga banyak teman disabilitas yang bekerja diluar Kudus. “Banyak yang kerja di luar Kudus. Ada di Semarang Jepara Pati. Pabrik banyak dibanding luar Kudus. Kenapa tuli harus kesana,” ucapnya.
Oleh karena itu ia meminta di instansi manapun harus menyediakan penerjamah bahasa isyarat dalam mewujudkan keadilan sosial. “Harus ada penerjamah bahasa isyarat untuk mewujudkan keadilan sosial, dan juga banyak di Kudus juru bahasa isyarat tapi tidak layak,” pungkasnya.
Penulis
Adam Naufaldo