SAMIN-NEWS.com, PATI – Panglima Patriot Garuda Nusantara (PGN), Nuril Arifin Husein berkunjung ke Markas Komando Daerah (Makoda) Kabupaten Pati pada Kamis (21/7/2022). Kedatangan Senopati PGN ini untuk memberikan arahan serta melakukan koordinasi kepada sejumlah anggotanya.
Pria yang kerap disapa Gus Nuril ini menjelaskan maksud kedatangannya yaitu untuk mempersiapkan pasukan Patriot Garuda Nusantara utamanya dalamnya menyambut tahun politik yang bakal berlangsung di 2024 mendatang.
“Karena pertarungan nanti pasca Presiden saat ini Jokowi cukup memprihatinkan. Ditambah Indonesia terpengaruh oleh geopolitik internasional gejolak di Eropa terkait dengan gejolak Ukraina dan Rusia beserta Amerika akan berpengaruh pranata baru ekonomi sosial politik yang ketika residu perangnya masuk ke Indonesia akan kacau,” katanya.
Dengan kondisi demikian akan beresiko terhadap stabilitas negara, termasuk bagi kelompok golongan yang ingin mengubah ideologi negara. Maka pihaknya mengajak agar menyepakati dan menganut Pancasila, UUD 45 serta Bhinneka Tunggal Ika karena ini sudah selesai.
Menurutnya kepentingan politik yang diintrodusir baik lewat Arab maupun lewat Amerika harus dibentengi. Ia menyebutkan pasca kalahnya Amerika di Ukraina, yang perlu dimengerti pasti Amerika tak ingin melepas cengkraman pengaruhya ke Indonesia.
Ia menyebut PGN itu merupakan bagian fitrah kesadaran bangsa sebagai pejuang, maka tidak akan bisa tidur nyenyak ketika negaranya diobrak-abrik. Jadi dalam relung hatinya setiap rakyat adalah sebagai pembela bangsa dan negara. Maka jika ada paham yang memecah belah kesatuan negara, dirinya akan menyikat gerakan tersebut.
“Ketika ada paham masuk yang membahayakan termasuk paham radikal itu PKI Arab, PKI Komunis aja kita sapu apalagi PKI Arab yang tak punya perikemanusiaan,” tegasnya.
Gus Nuril menambahkan bahwa untuk saat ini butuh perubahan style leadership (model kepemimpinan). Di saat seperti ini butuh pemimpin yang tegas bukan berarti kejam dan keras. Tetapi menempatkan aturan sesuai dengan posisi dan secara proporsional.
“Upaya yang dilakukan kami cukup luas, ketika ada gerakan makar ya Bismillah kita gerak gak usah pakai instruksi. Visinya adalah untuk tujuan kepentingan nasional keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia misinya UUD 45 dan Pancasila,” imbuhnya.