Bupati Haryanto (atas) dan Wakil Bupati Saiful Arifin (bawah) menempel stiker angkutan Lebaran dan bus laik jalan sebelum memberangkatkan delapan bus untuk menjemput rombongan pemudik gratis dari Jakarta kembali ke kampung halaman, Pati, Jumat (31/5) tadi pagi.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM PATI – Bupati Haryanto mengharap dan menegaskan, agar para sopir yang menjemput warga Pati mudik Lebaran dari Jakarta ke kampung halaman, Pati dengan selamat. Karena itu, delapan pendamping yang mengawal perjalanan rombongan tersebut hendaknya saling koordinasi, dan jika ada salah satu sopir yang mengantuk hendaknya yang lain juga berhenti menunggu.
Hal itu ditegaskan Haryanto dalam sambutan pengarahannya kepada delapan sopir yang Jumat (31/5) tadi pagi diberangkatkan dari halaman Kantor Setda, untuk menjemput rombongan pemudik asal Pati. Sehingga rombongan itu akan berangkat bersama-sama meninggalkan Jakarta, Sabtu (1/6) besok, dan malamnya sudah sampai di Pati.
Karena itu, pendamping juga diharapkan bisa menyampaikan posisi perjalanannya setiap saat sampai di mana, agar pihaknya yang akan menjemput tidak perlu menunggu terlalu lama. Sebab, pihaknya bersama jajaran Forkompimda dan OPD terkait lainnya haru melakukan pengecekan poskotis Lebaran yang terdapat di enam titik.
Sedangkan rombongan pemudik gratis yang sudah sampai di Pati semalam, berangkat menggunakan 12 bus bantuan dari PT Jasa Raharja. ”Memang dalam perjalanan rombongan itu sempat terjebak macet, sehingga kedatangannya ke Pati terlambat dari yang dijadwalkan, tapi tidak bisa menjemput karena masih ada kegiatan,”ujarnya.
Berkait hal tu, penjemputan dilakukan Wakil Bupati Saiful Arifin bersama jajaran Forkpimda dan OPD terkait. Jika tahun ini opemkab mengirim 8 bus untuk menjemput rombongan pemudik asal Pati, tahun depan jumlah itu akan terus ditambah sehingga warga Pati benar-benar nyaman dalam perjalanannya pulang ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga.
Untuk memenuhi maksud tersebut sebenarnya, para pemudik akan di antar sampai ke tempat mereka berhenti terakhir. Akan tetapi di tengah pelaksanaannya, ada pihak yang meminta pemudik diturunkan di suatu titik agar dalam perjalanan menuju ke tempat asal bisa mencarter kendaraan lain, sehingga kesempatan itu pun diberikan.
Kendati demikian, pihaknya pun mengharap agar dalam kondisi demikian para pemudik harus dihindarkan dari kejadi yang tak diinginkan. Sebab, pernah muncul kejadian mereka ini ada yang menjadi korban pencopetan, sehingga dari jerih payah berbulan-bulan atau bahkan satu tahun di Jakarta agar bisa kembali pulang mudik untuk bersilaturahim dengan keluarga tak membawa pulang apa-apa.
Karena itu, jika ada pihak yang membuka pos khusus untuk pengaduan korban pencopetan tersebut dirasakan sebagai langkah yang tepat. ”Hal itu dilakukan di Solo, karena kota itu saat mudik Lebaranb memang cukup ramai, tapi di Pati hal-hal seoereti itu juga harus diantsipasi,”imbuh Bupati Haryanto.(sn)