SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Pati mengatakan hingga saat ini telah menyalurkan Dana Desa (DD) tahap ke-III kepada 42 desa. Ini dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Sarana Prasarana dan Pelayanan Dana Desa, Nilam Ristiana.
Nilam mengatakan Dispermades mendorong Pemerintah Desa agar segera merealisasikan capaian anggaran dari DD tahap ke-II, lantaran hal ini untuk proses penyaluran di tahap selanjutnya.
“Penyaluran DD tahap I-II sudah selesai, dan kita saat ini melakukan percepatan penyaluran DD tahap III yaitu 20 persen dengan pembagian 40-40-20. Per tanggal 25 Agustus 2022 sebanyak 37 yang sudah salur ke rekening, ditambah hari ini juga kita sedang memproses penyaluran ke 5 desa,” ucap Nilam di ruangannya, Kamis (25/8/2022).
Dia menjelaskan permohonan penyaluran DD tahap ke III paling cepat bulan Juli 2022. Dalam permohonan DD tahap III itu, harus menyertakan realisasi output minimal 90 persen dari tahap I dan II atau yang sudah tersalurkan.
Kalau telah mencapai 90 persen, lanjutnya akan diverifikasi oleh masing-masing kecamatan, kemudian diverifikasi ulang Dispermades. Kemudian naik untuk salur ke BPKAD ke KPPN lalu dikirim langsung ke Rekening Kas Desa penerima.
Dirinya menyebut penyaluran DD tahap III yang baru salur 42 desa itu dberdasarkan informasi yang diterimanya lantaran Pemdes mengalami beberapa persoalan di lapangan. Sehingga hal ini yang menyebabkan realisasi capaian DD tidak maksimal yang akhirnya permohonan DD tahap III molor.
“Sampai bulan Agustus ini terhitung terlambat, kendala desa, pertama mereka tidak segera merealisasikan anggaran DD tahap II, lalu yang kami temui alasan cuaca, kemudian ada juga persoalan internal pemerintah desa,” terangnya.
Nilam mendorong Pemdes untuk segera merealisasikan DD tahap II. Dispermades masih menunggu bagi sebagian besar desa lantaran belum mengajukan.
“Kita masih menunggu 359 desa untuk proses penyaluran. Dan kami berharap Pemerintah Desa segera realisasi DD tahap II. Sehingga capaiannya maksimal sampai dengan 90 persen,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan DD yang notabenenya uang negara diperuntukkan bagi masyarakat. Dengan harapan meningkatnya perekonomian pasca pandemi Covid-19 atau secara garis besar uang DD ini dimaksudkan dalam rangka pemulihan ekonomi.
“Dengan salurnya DD tersebut dimaksudkan sebagai uang negara untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Mulai dari 40 persen untuk BLT, 20 persen untuk ketahanan pangan, 8 persen untuk pencegahan penanganan Covid-19 serta 32 persen sesuai prioritas dengan kewenangan desa,” pungkasnya.