Penanaman di Kawasan Hulu Kurangi Resiko Banjir di Pati

Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya (tengah) saat FGD dengan stakeholder terkait mengenai persoalan kebencanaan

SAMIN-NEWS.com, PATI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati menyebut banjir yang melanda di daerah diakibatkan dari rusaknya kawasan serapan di wilayah hulu. Padahal, jika kawasan serapan ini berfungsi maksimal, setidaknya tidak akan terjadi atau bisa mengurangi volume banjir.

Kepala Pelaksana BPBD, Martinus Budi Prasetya mengatakan, pihaknya bersama dengan pemangku kebijakan kehutanan terus berupaya melakukan gerakan agar bisa mengurangi resiko banjir.

Upaya tersebut dengan menggandeng Perhutani selaku yang berwenang di hutan lindung, serta Cabang Dinas Kehutanan (CDK) mempunyai kewenangan pada hutan produksi masyarakat dengan melakukan penanaman.

“Banyak upaya yang dilakukan baik oleh Perhutani maupun Cabang Dinas Kehutanan (CDK), selain melakukan penanaman tanaman kayu, juga pohon yang buah,” ungkap Martinus, Kamis (15/9/2022) kemarin.

Ini dilakukan menurut Martinus ditujukan agar setelah pohon tersebut berbuah, masyarakat merasakan manfaatnya. Kemudian masyarakat secara sadar dan mau mengurangi tanaman semusim yaitu ketela di wilayah utara dan jagung di selatan.

Dirinya mengungkapkan bahwa geografis wilayah Kabupaten Pati seperti mangkok, sebab dikelilingi pegunungan di bagian Barat pegunungan Pati Ayam, bagian utara Pegunungan Muria, sedangkan bagian selatan Pegunungan Kendeng. Jadi ada yang mengatakan Pati rumah air, masuk dari mana saja memang masuknya ke Pati.

Kendati demikian, pihaknya mengaku jika banjir beberapa tahun ini tidak besar. Akan tetapi betapa pun besar kecilnya banjir, akan menimbulkan kerugian akibat banjir tersebut.

“Maka yang harus kita lakukan adalah mengurangi resiko, mengurangi kerugian yang mungkin diakibatkan dampak dari banjir. Kemudian upaya yang bisa kita lakukan sungguh-sungguh memelihara dari hulu sampai hilir supaya banjir itu tidak besar,” paparnya.

Dirinya mencontohkan banjir yang baru saja terjadi misalnya, di Tunjungrejo Margoyoso itu ternyata diakibatkan di daerah Tlogowungu yang lokasinya di wilayah atas. “Maka penguatan di daerah hulu itu memang harus dan segera dilakukan,” tegasnya.

Kasubag BIN Kejari Pati, Yogi Andiawan Sagita, Previous post Kejari Pati Bakal Hadirkan ‘Halo JPN’ Program Konsultasi Hukum
Next post E-Koran Samin News Edisi 16 September 2022

Tinggalkan Balasan

Social profiles