Dishub Klaim Angkudes Tak Terpengaruh Signifikan atas Naiknya BBM

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, Teguh Widyatmoko

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati, menyatakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada awal September 2022 lalu tidak berpengaruh signifikan terhadap operasional Angkutan Desa (Angkudes).

Kepala Dishub Pati, Teguh Widyatmoko, pihaknya mengatakan meski ada kenaikan harga BBM sejak tanggal 3 September kemarin. Akan tetapi, operasional Angkudes masih terbilang standar.

Kenaikan BBM tidak berpengaruh signifikan pada angkutan. Memang untuk Angkudes ada kenaikan, tetapi masih dalam batas aman, naik hanya Rp 2 ribu,” kata Teguh di Pendopo kabupaten usai mengikuti audiensi dengan Paguyuban Sopir Pati (PSP), Rabu (5/10/2022).

Dikatakan, sejauh ini sudah banyak angkudes yang gulung tikar, namun ini bukan dampak dari kenaikan BBM, tapi sudah lama terjadi.

“Saat ini kan banyak orang yang punya kendaraan sendiri, jadi banyak angkutdes yang gulung tikar, dan kita lihat di terminal juga masih beberapa unit yang masih beroperasional,” singkatnya.

Angkudes tengah calon penumpang di Pasar Puri Baru
Angkudes tengah calon penumpang di Pasar Puri Baru

Tarif harga Angkudes tersebut dikatakan masih mengacu pada Peraturan Bupati (Perbup) lama. Menurutnya, menggunakan tarif jarak batas atas dan batas bawah. Adapun aturan itu berdasarkan Perbup nomor 62 tahun 2019.

Setiap trayek tarif jarak batas atas dan batas bawah itu masing-masing trayek berbeda. Mengacu pada Perbup tersebut paling rendah mulai Rp3600 s/d sekitar Rp12.000 an.

Melihat kondisi naiknya tarif Angkudes akibat naiknya harga BBM itu, dirinya cukup memaklumi hal demikian. Pasalnya, dirinya mengakui bahwa kenaikan ini tidak ada masalah, karena masih standar.

Saat dikonfirmasi terdapat Angkudes gulung tikar dan menutup perusahaan atas imbas BBM, Teguh mengklaim bahwa ini memang benar adanya. Akan tetapi, faktornya tidak hanya lantaran kebijakan naiknya BBM.

Menurutnya, jika Angkudes itu gulung tikar juga disebabkan lantaran masyarakat sekarang ini sudah banyak dan dipastikan sudah mempunyai kendaraan sendiri. Ini yang juga memengaruhi operasional Angkudes.

“Sejauh ini sudah banyak angkudes yang gulung tikar, namun ini bukan dampak dari kenaikan BBM, tapi sudah lama terjadi. Saat ini kan banyak orang yang punya kendaraan sendiri, jadi banyak angkutdes yang gulung tikar, dan kita lihat di terminal juga masih beberapa unit yang masih beroperasional,” terangnya.

Previous post Sopir di Pati Tagih Pemkab soal Pangkalan Truk
Next post Warga Binaan Rutan Kudus Diberikan Pelatihan Otomotif Motor

Tinggalkan Balasan

Social profiles