Dalam etalase ini sudah banyak produk makanan dari olahan hasil laut maupun tambak tidak hanya ikan mulai diperkenalkan kepada masyarakat sebagai terobosan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati (Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM TINGGAL keberanian berpromosi utamanya melalui sistem ”online” dan kesiapan berproduksi secara maksimal agar bisa memenuhi keberlangsungan penyediaan barang dalam jumlah besar dan beraneka. Apalagi, jika itu berkait produk-produk makanan hasil olahan berbahan ikan maupun nonikan, tapi berasal dari hasil laut serta tambak maupun budidaya lainnya.
Hal itulah yang saat ini tengah dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati dalam upaya mencari terobosan, untuk mengajak masyarakat gemar makan ikan sekaligus membuka peluang bagi warga menekuni usaha penyediaan makanan dari bahan olahan tersebut. Apalagi, saat menjelang Lebaran nanti pasti banyak warga asal Pati pulang kampung, sehingga upaya memperkenalkannya perlu dicoba melalui penjualan di lapak secara terbuka, semisal di halaman DKP.
Sampai saat ini, kata Kepala DKP Kabuoaten Pati, Edy Martanto, pihaknya baru memperkenalkan produk makanan olahan dari bahan hasil perikanan itu secara langsung. Di antaranya, bila di kantornya ada kunjungan tamu dari daerah lain, sebagai ”buah tangan” pun diberikan, agar bisa dinikmati bersama keluarga di rumah begitu kembali ke daerah asal.
Upaya memperkenalkan produk makanan olahan berbahan ikan di tongkat lokal tersebut beberapa waktu lalu sudah dilakukan, yaitu melalui pembagian makanan pembatal puasa. ”Hal itu sudah kami lakukan dua kali masing-masing dengan 500 paket dan 700 paket, paling tidak warga sudah ada yang menikmatinya sebagai cemilan,”ujarnya.
Sebab, katanya lebih lanjut, salah satu produk makanan olahan berbahan ikan tersebut, adalah ikan ”gathul” dalam bentuk krispi, rasanya renyah dan gurih karena berbumbu ala masakan khas khawasan pesisir. Jenis produk lainnya, ada olahan hasil laut berupa rumput laut yang tidak dalam bentuk ”powder” sebagai bahan pembuat agar-agar, tapi juga dikemas cukup menarik.
belacan. atau Masih banyak produk makanan olahan lainnya, dan yang tudak asing bagi masyarakat karena sudah menjadi ”penghuni” dapur untuk masakan khas Jawa, yaitu terasi atau belacan. Produk tersebut pun bermerk ”Trasi Juwana” dari bahan rebon murni, karena pihaknya juga ingin mengembalikan Juwana tidak hanya dikenal sebagai pusatnya produksi ikan bandeng semata.
Akan tetapi Terasi Juwana pun pernah terkenal, meskipun akhirnya menjadi bagian bumbu dapuyr biasa. Karena produk tersebut sudah dikemas cukup menarik, dan sudah barang tentu tidak menimbulkan bau, maka suatu saat produk olahan terasi ini sudah saatnya bisa menembus masuk di toko-toko swalayan.
Untuk keperluan tersebut, upaya mempromosikannya memang harus terus menerus dilakukan dan masyarakat setempat pun lebih mencintai produk lokal. ”Dengan demikian, upaya menjaga keberlangsungan produksi makanan olahan dari bahan hasil laut maupun budidaya perikanan lainnya yang cukup melimpah itu bisa mengangkat nama Pati, karena produk olahannya itu juga ada kerupuk kulit ikan kakap,”imbuh Edy Martanto.(sn)