SAMIN-NEWS.com, – Para siswa adalah remaja yang sedang mencari jati diri di masa-masa awal untuk tumbuh menjadi dewasa. Usia remaja yang kebanyakan berada di masa sekolah menengah rentan dengan siswa yang nakal.
Menurut KBBI pengertian dari nakal adalah perilaku yang suka mengganggu orang lain, tidak menurut dan berbuat yang tidak baik. Perilaku tersebut bisa dilakukan oleh siswa di sekolah dengan alasan-alasan dan faktor tertentu. Kenakalan siswa menjadi masalah hampir seluruh sekolah. Tidak mengherankan memang karena siswa yang berada di usia remaja sedang mencari eksistensi diri yang kadang ditunjukkan dengan kenakalan. Seringkali cara mengatasi kenakalan siswa di sekolah belum mencapai hasil seperti yang diharapkan. Tentu saja hal seperti ini akan membuat pusing guru dan orang tua.
Heni Hidayatun Ni’mah, salah seorang guru Bimbingan Konseling (BK) di salah satu madrasah aliyah, yaitu MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati, beliau memberikan beberapa pendapat tentang cara mengatasi kenakalan pada siswanya. Dapat dikatakan Heni memiliki cara dan kiat khusus untuk mengatasi kenakalan siswa di sekolah. Tentu saja beberapa hal yang disampaikan sudah diterapkan dalam kinerjanya dalam mengatasi problem terkait kesiswaan yang bermasalah di sekolah.
Menurutnya, Siswa yang nakal di sekolah bisa menyebabkan teman lainnya menjadi tidak nyaman dalam belajar. Parahnya lagi kenakalan tersebut bisa juga ditiru oleh siswa lainnya jika mereka melihat tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah. Agar kenakalan para siswa bisa dihindari maka sekolah harus tahu betul bagaimana cara untuk mengatasi kenakalan siswa di sekolah.
Berikut beberapa hal yang dipaparkan Heni dalam kegiatan orientasi sekolah dalam memberikan sambutan pembekalan para pembina dari OSIS sekolah.
Kondisikan Sejak Awal
Jangan tunggu sampai siswa melakukan kenakalan yang baru dan ditindak kemudian. Bagaimanapun tindakan pencegahan jauh lebih baik dari upaya untuk mengatasi permasalahan. Oleh sebab itu sejak awal siswa masuk ke sekolah kondisikan mereka untuk selalu mematuhi setiap peraturan. Berikan penjelasan sejak awal kepada siswa bahwa di dalam lingkungan sekolah terdapat tata tertib dan peraturan yang harus dipatuhi. Jika ada siswa yang berperilaku tidak sesuai dengan tata tertib maka sekolah akan memberikan sanksi.
Bertindak Sebagai Mentor
Siswa yang nakal bisa jadi disebabkan salah satunya karena beban yang sedang dirasakan oleh siswa tersebut. Dengan alasan itulah maka guru harus bisa bertindak sebagai mentor yang akan memberikan bimbingan kepada siswa mengenai hal-hal yang benar dan bagaimana cara menaati peraturan sekolah.
Ketika menjumpai siswa yang berpotensi menjadi nakal segera ajak untuk berkomunikasi dengan penuh kehangatan dan kasih sayang. Tujuannya adalah agar siswa percaya dan mau menceritakan semua masalah yang dihadapinya sehingga bisa dicarikan solusi yang tepat.
Mempererat Hubungan Guru dan Siswa
Cara mengatasi kenakalan siswa di sekolah selanjutnya adalah melalui hubungan yang hangat antara guru dan anak didik. Selayaknya guru berperan sebagai pengganti orang tua saat anak berada di sekolah sehingga perlu dikembangkan hubungan yang erat serta komunikasi yang efektif. Guru bisa mengajak siswa untuk bersikap terbuka, saling menghargai dan menghormati satu sama lain supaya hubungan yang terbentuk menyenangkan. Ikatan yang erat antara guru dan siswa akan mempermudah penyelesaian setiap masalah yang dihadapi sehingga kenakalan bisa dihindari.
Menguatkan Diri
Banyak guru yang pada akhirnya harus menyerah saat harus menghadapi kenakalan siswanya. Memberikan pengarahan dan intervensi pada siswa yang nakal memang tidak mudah bahkan tidak jarang guru justru menjadi korbannya. Itulah mengapa sebaiknya guru juga menguatkan dirinya sendiri lebih dulu supaya lebih mampu dan sabar dalam menghadapi berbagai kenakalan siswa. Guru yang lebih siap tidak akan menunjukkan sikap marah dan bermusuhan pada siswa tersebut sehingga perlahan-lahan mereka bisa kembali menjadi anak yang baik.
Berikan Contoh yang Baik
Berikan contoh bagaimana cara menaati aturan, menghargai orang yang lebih tua dan teman sekolah, bersikap baik saat belajar di kelas dan sebagainya. Melalui contoh-contoh baik tersebut maka lama-kelamaan siswa akan berusaha untuk mengikutinya.
Cara mengatasi kenakalan siswa di sekolah hanya akan berhasil jika seluruh komponen yaitu guru, staf, pimpinan dan juga keluarga turut aktif mendukungnya. Jika siswa sudah bisa merasa sekolah merupakan tempat yang nyaman maka kenakalan tidak akan dilakukan. Ada berbagai contoh kenakalan remaja yang biasa terjadi, mulai dari yang sifatnya tidak membahayakan hingga tindakan kriminal contohnya: berkelahi, keluyuran, bolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit, berkendara tanpa SIM, mengambil barang orangtua atau orang lain tanpa izin.
Bahkan kenakalan remaja tidak hanya itu saja, malah bisa sampai tindakan kriminal seperti menonton video porno, mabuk-mabukan, tawuran, balapan liar atau ugal-ugalan, perjudian ataupun taruhan, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hubungan seks bebas, pencurian, pemerkosaan, hingga pembunuhan.
Di sisi lain, dampak kenakalan remaja pada keluarga dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan terputusnya komunikasi antara anak dan orangtua. Sementara itu, pelanggaran hukum di sekolah bisa menyebabkan anak terkena sanksi hingga dikeluarkan. Misalnya, dampak tawuran pelajar membuat anak dihukum skors selama 2 minggu. Maka dari itu, kenakalan anak sekolah zaman sekarang harus menjadi perhatian khusus. Ada dua faktor yang memicu terjadinya kenakalan remaja. Pertama, faktor internal. Di antaranya krisis identitas dan memiliki kontrol diri yang lemah. Kedua, faktor eksternal. Bisa keluarga, sekolah, dan kondisi lingkungan sosial.
Dalam hal ini, permasalahan kenakalan remaja tidak boleh dibiarkan begitu saja. Untuk membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan mengatasi permasalahannya, maka segenap kegiatan dan kemudahan yang diselenggarakan sekolah perlu diarahkan kesana.
Di sinilah dirasakan perlunya pelayanan bimbingan dan konseling di samping kegiatan pengajaran. Dan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan peran yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mengatasi kenakalan remaja terkait dengan fungsi dan tujuan bimbingan dan konseling. Antara lain:
Tindakan Preventif
Merupakan tindakan yang dapat mencegah timbulnya kenakalan remaja secara umum. Hal ini bisa kita lakukan dengan cara mengenal remaja lebih dalam lagi (melakukan pendekatan dengan remaja). Bisa mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami remaja. Melakukan usaha pembinaan remaja. Tujuannya memperkuat sikap mental remaja agar mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja baik di rumah dan di sekolah. Pemberian bimbingan pengenalan diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Penyesuaian diri. Orientasi diri dengan penekanan pada kesadaran nilai-nilai sosial, moral, dan etika.
Tindakan Represif
Ini merupakan usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral. Dapat dilakukan dengan memberikan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran yang dilakukan.
Pelanggaran tata tertib sekolah pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk peringatan secara lisan maupun tulisan kepada siswa dan orang tua. Kemudian melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau guru pembimbing. Tergantung pada jenis pelanggaran tata tertib yang dilakukan siswa.
Tindakan Alih Tangan Kasus
Merupakan kegiatan untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami siswa. Caranya dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada dokter, psikiater, psikolog, serta ahli lainnya. Tujuannya, agar siswa dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas.
Berdasarkan paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa kenakalan yang terjadi pada diri remaja perlu mendapat perhatian khusus. Untuk mengatasinya tentu memerlukan pendekatan dan strategi khusus pula. Sehingga mampu mengembalikan kepercayaan diri pada remaja. Juga mampu mengembangkan potensinya ke arah yang lebih positif. Serta mampu menyesuaikan diri dengan lajunya arus globalisasi saat ini.
disusun oleh
Heni Hidayatun Ni’mah, S.Kom.I
MA. Ihyaul Ulum Wedarijaksa